Citroën memutuskan untuk fokus pada mobil di segmen arus utama terbesar di Eropa dengan mengesampingkan model yang lebih kecil dan lebih besar dalam jajaran produknya di masa depan. CEO Citroën, Thierry Koskas, menegaskan bahwa merek tersebut harus berada di segmen utama, bukan segmen khusus.
Citroën akan fokus pada segmen B C3, dengan Ami di bawahnya, dan C5 Aircross di atasnya. Merek ini tidak berencana untuk menggantikan C1 karena ketidakmampuannya menghasilkan keuntungan, dan tidak menjadikan penggantian segmen D C5 X yang tidak berkinerja buruk tetapi berada di segmen yang tidak populer.
Citroën akan menggunakan platform ‘Mobil Pintar’ baru untuk model masa depan di segmen inti tersebut guna menekan biaya produksi. Arsitektur ini dibuat dengan lebih sedikit komponen sehingga lebih murah dan mudah diproduksi.
Merek ini tidak akan menjadi hatchback atau SUV konvensional, namun akan memperkenalkan “bentuk baru yang tidak ada” pada model masa depan. Citroën berencana untuk mengambil risiko dan mengguncang pasar dengan inovasi tersebut.
Citroën memperkirakan sebagian besar penjualannya akan diisi oleh kendaraan listrik pada tahun 2030, namun tetap memproduksi model mesin pembakaran internal dan hibrida untuk menawarkan mobilitas yang terjangkau bagi semua orang. Platform Mobil Pintar didesain untuk mengakomodasi powertrain berbagai jenis, termasuk listrik murni, seperti yang terjadi pada C3.
Secara umum, Citroën akan terus menekankan pesan kesederhanaan dan menjaga agar model-modelnya tetap terjangkau tanpa peralatan yang tidak diperlukan. Merek ini mempertahankan citra sebagai produsen mobil terjangkau, sederhana, dan nyaman.