Minggu, 9 Juni 2024 – 09:52 WIB
Jakarta – DPR melalui Komisi VII menyoroti mati listrik yang meluas di Sumatera. Pemerintah dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) diminta melakukan investigasi penyebab insiden mati listrik serentak di sebagian besar wilayah di Sumatera secara bergilir, pada Selasa hingga Rabu 5 Juni 2024.
“Penyebab utamanya harus diketahui agar kita dapat memitigasi risiko kejadian serupa di masa-masa yang akan datang,” kata Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto kepada awak media, Minggu, 9 Juni 2024.
Menurut dia, dalam kasus mati lampu serentak sebelumnya yang pernah terjadi di Pulau Jawa ternyata penyebabnya adalah pohon sengon. Alasan itu jadi bahan olok-olokan di publik.
“Ini kan jadi bahan olok-olok terkait keandalan listrik PLN. Tidak enak kita mendengarnya,” jelas Mulyanto.
Atas dasar itu, Wakil Ketua Fraksi PKS itu meminta PLN melakukan audit komprehensif secara berkala terhadap jaringan transmisi yang ada untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan nasional. Apalagi, menurut dia, pasokan listrik di Sumatera termasuk yang berlebih.
“Kita harus akui kerja keras PLN untuk menjaga listrik menerangi rumah-rumah keluarga kita dengan merawat kabel transmisi yang membentang dari Lampung sampai Aceh di Wilayah Sumatera ini,” tutur Mulyanto.
“Jadi, sektor kelistrikan ini harus kita kuatkan. Jangan belum apa-apa sudah ingin diswastanisasi melalui skema power wheeling yang mereduksi peran PLN,” lanjut Mulyanto.
Sebelumnya, pemadaman listrik besar-besaran ini terjadi sejak Selasa hingga Rabu, 5 Juni lalu. Mulai dari Aceh hingga Lampung mengalami pemadaman bergilir dengan durasi yang bervariasi dari 10 hingga 24 jam.
Padamnya listrik tersebut diklaim terjadi karena adanya gangguan pada jaringan interkoneksi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Linggau-Lahat yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera.