Praktisi Pendidikan Galih Sulistyaningra membagikan beberapa kiat bagi para guru dan orang tua dalam membangun kemampuan literasi dan numerasi anak di Indonesia. Menurut Galih, literasi dan numerasi adalah tanggung jawab semua guru, orang tua, dan pemangku kebijakan. Hasil Asesmen Nasional 2023 menunjukkan bahwa masih banyak siswa SD yang belum memiliki kemampuan minimum dalam literasi dan numerasi.
Galih menekankan pentingnya kemampuan literasi dan numerasi sebagai pondasi sebelum anak dapat menghitung. Orang tua dapat memulai dengan membangun kemampuan literasi anak melalui pemahaman gambar sejak dini. Sedangkan untuk kemampuan numerasi, orang tua dapat menggunakan teknik one to one correspondence dengan benda konkret.
Selain itu, keterampilan melihat, mendengar, berbicara, dan menulis juga penting dalam menopang kemampuan anak. Interaksi yang intens dengan guru dan orang tua di rumah dapat memperkuat kemampuan tersebut. Para guru juga perlu lebih kreatif dalam menciptakan minat baca anak, dengan memanfaatkan Pojok Baca di sekolah dan berbagai platform buku digital yang tersedia.
Sebagai contoh, Kemendikbudristek menyediakan berbagai buku digital gratis melalui platform Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) untuk murid dan guru. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak di Indonesia.