Mengonsumsi makanan tertentu dapat berperan besar menyebabkan bau mulut. Hal ini juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma mulut.
“Saat kita makan, sisa makanan menempel di berbagai permukaan mulut kita—seperti gigi, lidah, dan jaringan gusi—menyediakan sumber makanan bagi bakteri,” jelas Erin Fraundorf, DMD, MSD, seorang ortodontis dan pendiri BOCA Orthodontic + Whitening Studio, seperti dilansir dari laman Well and Good, Selasa (11/6).
Michael Wei, DDS, seorang dokter gigi kosmetik berbasis di New York City, juga setuju bahwa makanan, terutama makanan yang mengandung gula, juga dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.
“Makanan manis dapat menyebabkan bau mulut dengan menciptakan lingkungan di mulut tempat bakteri berkembang biak dan menghasilkan produk sampingan yang berbau,” kata Dr. Wei.
Sementara itu, Dr. Wei mencatat bahwa makanan tertentu, seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah tertentu, mengandung senyawa belerang yang dapat bertahan di mulut dan juga menyebabkan bau mulut.
Makanan atau minuman lainnya yang dapat menyebabkan bau mulut antara lain kopi, alkohol, produk susu, makanan pedas, dan ikan.
Menurut Dr. Wei, buah-buahan dan sayuran renyah, seperti apel, wortel, dan seledri, dapat membantu merangsang produksi air liur yang merupakan kunci untuk mencegah bau mulut.
Jahe juga direkomendasikan oleh Dr. Fraundorf untuk membantu menetralisasi beberapa bakteri penyebab bau di mulut. Jahe mengandung 6-gingerol, senyawa yang merangsang enzim yang secara alami memecah bakteri berbau busuk.
Kedua dokter tersebut juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan kaya probiotik yang dapat membantu mendukung mikrobioma mulut yang sehat.
Dr. Fraundorf menyebut bahwa jenis herbal tertentu, seperti peterseli, spearmint, ketumbar, biji adas, cengkeh, dan adas manis, dapat membantu menghilangkan bau mulut.
Permen karet tanpa gula direkomendasikan oleh keduanya untuk bau mulut yang lebih baik, karena dapat meningkatkan aliran air liur dan membantu membersihkan partikel makanan serta mengencerkan dan menetralkan asam yang dihasilkan oleh bakteri plak pada gigi.
Teh hijau juga dianggap bermanfaat karena mengandung polifenol yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut dan memiliki sifat anti-inflamasi yang mendukung kesehatan gusi.
Terakhir, air juga dapat membantu meningkatkan pernapasan.