Pengamat politik dan kebijakan publik Ray Rangkuti menekankan pentingnya pansel seleksi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2024-2029 untuk mencari informasi secara menyeluruh tentang para kandidat yang mendaftar. Menurutnya, pansel harus bertindak tegas dalam menyaring calon yang diduga bermasalah, mengingat adanya potensi pelibatan koruptor dan mafia dalam proses seleksi tersebut.
Ray mengingatkan bahwa BPK memiliki peran vital dalam menghitung kerugian negara akibat korupsi, sehingga tidak bisa diabaikan kemungkinan kelompok kepentingan mencoba menyusupkan calon yang dipilih ke lembaga tersebut. Sebagai contoh, kasus korupsi proyek base transceiver station (BTS) jaringan 4G yang merugikan negara lebih dari Rp8 triliun juga melibatkan suap kepada mantan anggota BPK Achsanul Qosasi.
Ray menyatakan bahwa integritas calon harus menjadi prioritas utama dalam seleksi, bukan hanya dari segi administratif tapi juga dari aspek integritas personal. Menurutnya, calon harus bebas dari kepentingan pihak tertentu dan tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Pendaftaran seleksi calon anggota BPK periode 2024-2029 telah dibuka oleh Komisi XI DPR dan akan berlangsung hingga 4 Juli mendatang. Para pendaftar diharapkan memenuhi syarat administratif dan memiliki integritas yang tinggi untuk menjaga independensi dan profesionalisme BPK sebagai lembaga pengawas keuangan negara.