Toko Kopi Tuku merayakan ulang tahun ke-9 dengan tema “Dari Nyali Jadi Nyata” dengan komitmen untuk tetap menjaga kualitas produk dan kinerja karyawan. Pendiri dan CEO Tuku, Andanu Prasetyo, mengungkapkan bahwa Tuku lahir dari mimpi dan dukungan tetangga dalam membangun bisnis kopi lokal ini.
Sejak didirikan pada bulan Juni 2015, Tuku terus berusaha untuk memberikan produk berkualitas dengan menggunakan bahan lokal dan kerjasama dengan vendor lokal. Saat ini, Tuku telah menjadi salah satu pelopor bisnis kopi lokal dengan 50 toko, 10 cloud kitchen, dan tiga Toko Serba Tuku (TOSERBAKU) yang mempekerjakan 646 barista.
Di tahun 2023, Tuku telah menggunakan 380 ton biji kopi dan 185 ton gula aren, dengan target penggunaan hingga akhir tahun mencapai 440 ton biji kopi dan 280 ton gula aren. Untuk tahun 2024, Tuku akan menjadi lebih eksploratif dengan proyek “Bertamu”, menjajaki pasar global di Seoul, Korea Selatan, dan berpartisipasi dalam acara Amsterdam Coffee Festival.
Tyo menyadari pentingnya kolaborasi untuk mendukung industri kopi Indonesia dan berharap untuk terus berkembang di pasar internasional. Tuku juga menekankan pentingnya kesejahteraan semua pihak dalam ekosistem industri kopi, mulai dari petani hingga konsumen.
Vice President of Business and Operations Toko Kopi Tuku, Muhammad Septiansyah, menambahkan bahwa kesuksesan bisnis harus sejalan dengan kesejahteraan semua pihak dalam ekosistem industri kopi. Pertumbuhan Tuku selama empat tahun terakhir mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 77 persen.
Dengan komitmen untuk terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh ekosistem industri kopi, Tuku berencana untuk memiliki 100 toko di tahun 2026 dan meluas ke pasar internasional di Asia dan Eropa.