Ikan buntal memiliki tubuh yang kaku yang membuat mereka tidak bisa berenang dengan cepat. Ikan buntal hanya mengandalkan siripnya untuk bergerak, yang membuat mereka menjadi sasaran mudah bagi predator di laut.
Lautan dipenuhi predator berbahaya yang memangsa ikan-ikan kecil. Setiap hewan memiliki cara untuk melindungi diri, termasuk ikan buntal. Berikut adalah cara ikan buntal melindungi dirinya:
1. Mengembang dan menegangkan duri
Ikan buntal melindungi diri dengan cara menggembungkan tubuhnya dan menegangkan duri-duri di tubuhnya saat merasa terancam. Ketika ikan buntal menggembung, tubuhnya bisa menjadi lebih dari dua kali ukuran aslinya, membuatnya lebih sulit digigit dan tidak menarik bagi pemangsa.
2. Menghasilkan racun tetrodotoksin
Sebagian besar ikan buntal menghasilkan tetrodotoksin, racun yang terdapat di organ dan kulit mereka. Racun ini berkali-kali lipat lebih kuat daripada sianida dan dapat membuat sakit atau bahkan membunuh sebagian besar predator yang ingin memangsa ikan buntal. Tetrodotoksin ini adalah alasan lain mengapa ikan buntal tidak menjadi santapan yang menarik bagi banyak predator.
3. Mengembang sebagai mekanisme pertahanan
Ketika merasa terancam, ikan buntal akan menggembungkan tubuhnya sebagai mekanisme pertahanan. Meskipun bentuk tubuh yang membulat dan terkadang ditutupi duri dapat mengintimidasi predator, namun proses ini bisa menimbulkan stres pada ikan buntal. Karena itu, ikan buntal cenderung hanya menggembung ketika benar-benar merasa perlu.
Selain berbahaya bagi predator di perairan, ikan buntal juga berbahaya jika disentuh atau dikonsumsi oleh manusia. Tubuh ikan buntal mengandung tetrodotoksin yang merupakan salah satu racun yang paling mematikan. Racun ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius atau bahkan menyebabkan kematian jika tertelan.
Reaksi dari racun tetrodotoksin akan memunculkan gejala-gejala yang bisa muncul dengan sangat cepat dan parah. Seseorang yang terpapar racun ini akan merasakan mati rasa atau kesemutan pada tubuh, diikuti dengan mual dan muntah. Seiring berjalannya waktu, gejala dapat berkembang menjadi kesulitan bernapas, kelumpuhan otot, dan penurunan kesadaran diri. Pada kasus yang parah, racun ini bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Demikian beberapa hal seputar ikan buntal. Mengingat risiko yang dapat ditimbulkan oleh ikan ini, sebaiknya hindari menyentuh atau mengonsumsinya tanpa didampingi seorang ahli.
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024