Jumat, 16 Agustus 2024 – 19:42 WIB
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah diasumsikan berada di kisaran Rp 16.100 per dolar AS pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu menjelaskan, ditetapkannya angka Rp 16.100 per dolar AS ini sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah.
Baca Juga :
Anggaran Subsidi dan Kompensasi Dianggarkan Rp 525 Triliun di RAPBN 2025
“Itu kita bentuk kehati-hatian saja. Karena kita juga melihat dalam jangka pendek ini kan sebenarnya peluang untuk rupiah tetap menguat cukup besar,” ujar Febrio kepada wartawan di Kantor Pajak, Jumat, 16 Agustus 2024.
Febrio mengatakan besarnya peluang penguatan rupiah ini karena potensi penurunan suku bunga The Fed cukup besar. Selain itu, Febrio menyebut bahwa disiplin fiskal Indonesia sangat baik.
Baca Juga :
Isi Pidato Lengkap Jokowi Tentang RAPBN 2025 dan Nota Keuangannya
“Tadi kita tunjukkan juga dengan defisit yang 2,53 persen, itu adalah disiplin fiskal yang terus kita lanjutkan. Investor itu melihat bahwa Indonesia merupakan negara yang disiplin secara fiskal,” jelasnya.
Baca Juga :
Termasuk IKN, Anggaran Infrastruktur Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Rp 400,3 Triliun
Febrio pun mengatakan bahwa kepercayaan investor sudah cukup tinggi. Ini tercermin dari modal asing yang sudah masuk ke domestik dalam satu hingga dua pekan ini.
“Sehingga kita juga bisa melihat rupiahnya cukup ke arah stabil ya. Dan juga suku bunga kita juga membaik. Kita tetap akan waspada untuk perkembangan ke depan,” imbuhnya.
Ekonomi RI Dipatok 5,2 Persen di 2025, Sri Mulyani Sarankan Prabowo Tetap Pacu Hilirisasi
Menteri Keuangan, Sri Mulyani berharap pemerintahan Prabowo tetap akan memacu program hilirisasi komoditas mineral guna mendongkrak ekspor RI secara nasional.
VIVA.co.id
16 Agustus 2024