Perayaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 tinggal 17 hari lagi akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo. Persiapan untuk acara ini semakin matang dan seluruh pihak terlibat harus siap melaksanakan PON XXI Aceh-Sumut 2024, tanpa menghiraukan kondisi apa pun. Salah satu pihak yang siap untuk menjalankan tugasnya adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat sebagai penyelenggara PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Kami datang untuk memastikan kesuksesan PON XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024,” tegas Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman pada tanggal 22 Agustus 2024 di Hotel Bellezza, Jakarta.
“PON ini adalah acara multi-event nasional terbesar di Indonesia yang digelar setiap empat tahun sekali. PON Papua sebelumnya berjalan sangat baik, meskipun diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19. Hal ini menjadi kenangan yang membanggakan karena menunjukkan bahwa kita bisa bangkit bahkan di masa sulit,” kata Ketua Umum KONI Pusat.
“Kita harus selalu siap menghadapi segala kondisi dan dinamika yang terjadi. Sebagai penyelenggara, KONI Pusat harus tetap siap dan fokus,” tambah Marciano saat memberikan pembekalan kepada Panwasrah, Keabsahan, dan Dewan Hakim yang akan bertugas pada PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Jangan berangkat ke lokasi operasional (Aceh dan Sumatera Utara) dengan keraguan dalam pikiran,” pesannya.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 menjadi sebuah tantangan tersendiri karena pertama kalinya diselenggarakan di dua provinsi, melibatkan 20 kabupaten/kota di kedua provinsi. Perbandingan dengan PON XX/2021 di Papua yang hanya melibatkan 4 kabupaten/kota.
“Pada PON XXI, selain diadakan di dua provinsi, peserta dari 38 provinsi juga ikut serta. PON XXI ini diselenggarakan bersamaan dengan pemilihan kepala daerah, sehingga dinamika di daerah juga terus berkembang,” jelas Marciano.
KONI Pusat harus fokus pada tugasnya. “Tugas utama kami adalah dari segi operasional, perancangan KONI Pusat, dan Sistem Hasil Pertandingan juga harus berjalan lancar,” pesan Ketua Umum KONI Pusat. Beberapa tugas KONI Pusat yang telah selesai dilakukan oleh Panwasrah antara lain:
- Penyusunan cabang olahraga, nomor pertandingan, kuota atlet,
- Peralatan pertandingan di venue,
- Pelaksanaan pembangunan dan renovasi venue pertandingan,
- Penyusunan Buku Pedoman Teknis (Technical Handbook),
- Pendaftaran peserta PON XXI (longlist, entry by sport, entry by number)
Selain itu, ada pula tugas yang harus dilakukan oleh Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim.
“Apabila Panwasrah, Komisi Keabsahan, dan Dewan Hakim bekerja dengan solid, PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini akan berjalan dengan lancar. Mereka adalah sumber informasi terbaik untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul di lapangan, dan merupakan bagian dari solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang timbul,” jelas Ketua Umum KONI Pusat.
Ketua Umum KONI Pusat berharap PON ini dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi Indonesia yang akan membanggakan nama negara. “Mari kita buka wawasan Bangsa Indonesia bahwa bangsa yang besar adalah yang dapat menjaga harkat dan martabatnya, salah satunya melalui prestasi olahraga yang dapat membuat kita diakui di dunia,” tambahnya.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 akan mempertandingkan 65 cabang olahraga, dimana Aceh akan menyelenggarakan 33 cabang olahraga dengan 42 disiplin yang melibatkan 6287 atlet dan 3158 ofisial. Sementara Sumatera Utara akan menyelenggarakan 34 cabang olahraga dengan 46 disiplin, melibatkan 6618 atlet dan 3320 ofisial. Beberapa cabang olahraga akan diselenggarakan di dua provinsi. Seluruh atlet akan berkompetisi dalam 1042 nomor pertandingan di 10 kabupaten/kota, baik di Aceh maupun Sumatera Utara.
Beberapa Kabupaten/Kota di Aceh termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Barat, dan Aceh Tenggara. Sedangkan di Sumatera Utara termasuk Medan, Deli Serdang, Karo, Binjai, Langkat, Serdang Bedagai, Pematang Siantar, Simalungun, Toba, dan Samosir.