Minggu, 25 Agustus 2024 – 01:04 WIB
Jakarta, VIVA – Pelayanan kesehatan di dunia saat ini memang sedang menghadapi tantangan volatile, uncertainty, complexity dan ambiguity (VUCA), karena dihadapkan pada disruption in healthcare.
Baca Juga :
BI Ramal Transaksi Digital RI pada 2030 Naik 14 Kali Lipat Terdorong Hal Ini
Senior Executive Vice President (SEVP) Human Capital PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth), Harjito Hasto Prasojo menjelaskan disruption dalam sektor kesehatan di Indonesia mencakup berbagai perubahan dan inovasi, yang mengubah cara layanan kesehatan disampaikan, dikelola, dan diakses oleh masyarakat.
“Selain itu, juga terjadi inflasi medis atau kenaikan biaya layanan kesehatan dari waktu ke waktu, yang juga merupakan tantangan tersendiri bagi industri kesehatan,” kata Harjito dalam keterangannya pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Baca Juga :
Mengungkap Manfaat dan Efek Samping Konsumsi Biji Pepaya untuk Kesehatan
Namun, tantangan industri tersebut ternyata bukan hanya dikhawatirkan oleh para pelaku industri, tapi juga mempengaruhi pemikiran anak-anak muda dalam mengejar mimpinya. “Khususnya mahasiswa Ilmu Kesehatan yang ingin memasuki industri,” ujarnya.
Baca Juga :
Mengubah Gaya Hidup dengan Nutrisi, Inovasi Terkini di Industri Makanan
Guna mempersiapkan para mahasiswa dan generasi muda di bidang Ilmu Kesehatan dalam menghadapi tantangan tersebut, Mandiri Inhealth pun menggelar ‘Mandiri Inhealth Campus Fit’ di dua kota yakni Yogyakarta dan Semarang. Dengan mengusung tema ‘CeritaIn’ yang digelar untuk 500 mahasiswa Ilmu Kesehatan, acara ini merupakan sebuah konsep bincang interaktif untuk berbagi cerita inspiratif dengan menghadirkan narasumber praktisi industri.
Dalam kegiatan perdananya di Kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, Mandiri Inhealth juga memberikan kesempatan dan ruang untuk berkembang, melalui program magang dan peluang berkarir di industri Kesehatan pasca lulus perkuliahan.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi jawaban atas kegalauan anak-anak muda kita terhadap masa depannya. Kami menangkap adanya kekhawatiran mahasiswa, termasuk ilmu Kesehatan, terkait ruang dan peluang karirnya ke depan,” kata Harjito.
Melalui kegiatan ini, Mandiri Inhealth ingin berbagi inspirasi positif kepada Mahasiswa ilmu Kesehatan, agar selalu optimis melihat masa depan dengan berbagai pilihan ruang dan peluang dalam berkarir.
Menurutnya, saat ini kebanyakan mahasiswa Ilmu Kesehatan fokus membidik mimpinya untuk bekerja pada layanan klinis saja. Sementara, peluang berkarir sesungguhnya cukup terbuka di industri terkait kesehatan lainnya.
“Industri seperti asuransi kesehatan sesungguhnya dapat mejadi salahsatu pilihan ruang dan peluang menarik bagi teman-teman Mahasiswa ilmu Kesehatan, karena mereka memiliki relasi kemampuan terkait ilmu kesehatan, dan pengelolaan risiko masalah kesehatan,” ujarnya.
Selain di Yogyakarta, Program Mandiri Inhealth Campus Fit juga akan dilaksanakan di Semarang pada 6 September 2024 mendatang, dan berlokasi di Poltekes Kementerian Kesehatan Semarang.
Halaman Selanjutnya
Dalam kegiatan perdananya di Kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, Mandiri Inhealth juga memberikan kesempatan dan ruang untuk berkembang, melalui program magang dan peluang berkarir di industri Kesehatan pasca lulus perkuliahan.