Rabu, 28 Agustus 2024 – 21:17 WIB
Jakarta, VIVA – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) diperkirakan akan melakukan demo pada Kamis besok, 29 Agustus 2024. Demo ini ditujukan kepada aplikasi dan pemerintah untuk menuntut rasa keadilan dan kesejahteraan.
Baca Juga :
Besok Ojol dan Kurir Se-Jabodetabek Mogok Massal dan Gelar Aksi di Depan Istana Negara
Merespons hal ini, Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina memastikan bahwa oprasional Gojek akan berjalan normal meskipun para pengemudi ojol melalukan demo.
“Kami juga menyayangkan adanya upaya yang memberi kesan akan tidak beroperasinya beberapa layanan kami dikarenakan rencana aksi demonstrasi. Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa,” ujar Rosel dalam keterangannya, Rabu, 28 Agustus 2024.
Baca Juga :
Penangkapan Bos Telegram Picu Perdebatan Sengit di Rusia
Rosel menyatakan, pihaknya selalu terbuka terhadap aspirasi dari rekan-rekan mitra driver aktif Gojek, pihaknya pun mengimbau agar aksi itu disampaikan secara kondusif dan tertib.
Baca Juga :
Aplikasi Investasi Lokal Ini Jadi Sorotan di Singapura
“Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, para ojol dan kurir lokal Jabodetabek akan melalukan demo Kamis, 29 Agustus 2024. Demo ini ditujukan untuk perusahaan aplikasi dan kepada Pemerintah.
“Pada hari Kamis 29/8/2024 dari beberapa kelompok rekan-rekan ojek online dan kurir lokal Jabodetabek akan lakukan aksi damai dengan tuntutan yang akan diutarakan baik kepada perusahaan aplikasi maupun kepada pihak Pemerintah,” kata Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono dalam keterangannya Rabu, 28 Agustus 2024.
Igun menyatakan, pihaknya mendukung aksi damai selagi tidak menimbulkan suatu gangguan, yang mana sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi. Menurutnya, pihak Pemerintah juga belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi.
“Dikarenakan hingga saat ini status hukum ojek online ini kami nilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa Undang-Undang,” ujarnya.
Igun mengatakan, dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol menyebabkan perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh Pemerintah.
“Hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra,” ujarnya.
Igun menyampaikan, pada demo besok pengemudi ojol yang akan turun sebanyak 500-1.000 dari berbagai komunitas di Jabodetabek. Dengan rencana pelaksanaan pukul 12.00,dengan rute aksi Istana Merdeka, kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan.
“Harapan kami perusahaan aplikasi juga hormati penyampaian pendapat dari para mitranya sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan dan Pemerintah juga dapat menyimpulkan permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi online ini,” imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Igun menyatakan, pihaknya mendukung aksi damai selagi tidak menimbulkan suatu gangguan, yang mana sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi. Menurutnya, pihak Pemerintah juga belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi.