Sebagai seorang Muslim, Anda pasti pernah mendengar anjuran untuk makan kurma dalam jumlah ganjil. Kebiasaan ini tidak tanpa alasan, tetapi karena ada makna khusus di baliknya yang berasal dari ajaran dan tradisi Nabi Muhammad SAW.
Anjuran untuk makan kurma dalam jumlah ganjil didasari oleh beberapa hadis, contohnya hadis dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW biasanya tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga makan kurma terlebih dahulu, dan beliau makan kurma dengan jumlah ganjil.
Disarankan untuk makan lebih dari dua kurma dalam jumlah ganjil, seperti tiga, lima, atau lebih, untuk mengikuti sunnah Rasulullah secara sempurna. Meskipun tidak wajib atau sunah, memakan kurma dalam jumlah ganjil dianjurkan untuk lebih mendekati tindakan Nabi.
Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa kurma adalah makanan sahur terbaik bagi seorang mukmin. Di sisi lain, kurma juga bisa menjadi buah haram jika dijadikan arak, sesuai dengan sabda beliau.
Sebagai umat Muslim, kita harus meyakini bahwa Rasulullah SAW adalah teladan dalam segala hal, termasuk dalam kebiasaannya dalam makan kurma. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengikuti nasihat dan tindakan beliau dalam mengonsumsi makanan.