Minggu, 8 September 2024 – 18:56 WIB
Jakarta, VIVA – International Finance Corporation (IFC) memberikan investasi sebesar US$ 60 juta kepada PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), salah satu produsen baja rendah karbon asal Indonesia. IFC adalah lembaga keuangan internasional yang merupakan bagian dari Kelompok Bank Dunia.
Ketua Komite Eksekutif GGRP, Kimin Tanoto, mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan produksi baja rendah karbon. “Investasi ini akan membantu perusahaan meningkatkan produksi baja rendah karbon berkualitas tinggi di pabrik seluas 200 hektar di Jawa Barat. Pabrik ini akan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah daripada rata-rata global,” kata Kimin dalam keterangannya.
Penandatanganan perjanjian investasi antara GGRP dan IFC merupakan investasi pertama dari anggota Bank Dunia Grup di sektor baja Asia dalam lebih dari satu dekade. Permintaan baja global diperkirakan akan meningkat 30 persen pada tahun 2050, dan sebagian besar dari peningkatan ini akan dipenuhi oleh Asia. Produksi baja Indonesia telah meningkat lebih dari 90 persen sejak 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat tahun ini.
Kimin menambahkan, “Investasi IFC di GGRP datang pada waktu yang tepat, seiring dengan ambisi Indonesia untuk menjadi produsen baja global dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Investasi ini juga membantu GGRP mencapai target mereka untuk emisi nol bersih pada tahun 2050.”
Industri baja menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap krisis iklim global, dan bertanggung jawab atas 8 persen emisi gas rumah kaca dunia. Jika tidak ditangani, sektor ini bisa menghabiskan seperempat anggaran karbon dunia untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius pada tahun 2050.
Selain investasi ini, IFC juga telah menandatangani Advisory Engagement Letter dengan GGRP untuk membantu mengembangkan dan menerapkan strategi dekarbonisasi yang mendukung upaya GGRP dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan standar internasional. Dukungan ini mencakup penjajakan berbagai opsi pendanaan untuk menonaktifkan Blast Furnace yang baru dibangun namun belum pernah dioperasikan, meningkatkan efisiensi energi teknologi EAF, dan mengevaluasi opsi baru dalam teknologi proses hilir.
Halaman Selanjutnya.