Selingkuh dalam suatu hubungan, baik pernikahan maupun pacaran, sering menyebabkan retak atau bahkan hancurnya hubungan tersebut. Selingkuh merupakan pelanggaran kesepakatan atas kesetiaan dalam hubungan. Selain selingkuh secara fisik, ada juga jenis selingkuh lainnya yang juga dianggap merusak hubungan.
Jenis selingkuh fisik melibatkan kontak fisik intim dengan orang lain selain pasangan, seperti berpelukan, berciuman, atau melakukan hubungan seks. Orang yang melakukan selingkuh fisik sering merasa tidak puas secara seksual atau merasa tidak dihargai oleh pasangan.
Selingkuh emosional terjadi karena kurangnya kepuasan emosional dalam hubungan. Orang yang selingkuh emosional menghabiskan waktu atau berpikir tentang orang lain di luar hubungan, membuat pasangan utama merasa terabaikan secara emosional. Selingkuh emosional sering dimulai dari hubungan pertemanan yang kemudian berkembang menjadi ikatan emosional yang lebih mendalam.
Selingkuh online melibatkan penggunaan media sosial atau aplikasi kencan secara berlebihan, yang dapat merusak hubungan dengan pasangan. Orang yang selingkuh online sering menyukai foto lawan jenis, menghabiskan banyak waktu online, dan membuat pasangan merasa terabaikan.
Selingkuh secara objek terjadi ketika perhatian dan keterlibatan seseorang beralih ke objek lain yang membuat pasangan merasa tidak nyaman atau terabaikan. Objeknya bisa berupa benda, fantasi, atau hobi yang menyita perhatian dan emosi mereka.
Selingkuh dalam berbagai bentuk dapat merusak hubungan. Penting untuk memahami bahwa setiap hubungan membutuhkan kesetiaan dan komitmen dari kedua belah pihak. Kesadaran akan dampak buruk selingkuh dalam hubungan dapat membantu menjaga keutuhan hubungan tersebut.