Disabilitas tidak hanya terkait dengan kondisi fisik, tetapi juga bisa berhubungan dengan kondisi mental seseorang. Meskipun tidak terlihat secara langsung, disabilitas mental dapat sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Disabilitas mental adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan lingkungan sosial. Contoh disabilitas mental meliputi gangguan bipolar, depresi, kecemasan, dan skizofrenia.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan disabilitas mental termasuk faktor biologis seperti penyakit fisik kronis atau cedera otak, faktor psikologis seperti trauma emosional, dan faktor sosial/spiritual seperti kurangnya dukungan sosial atau tekanan lingkungan. Untuk menangani disabilitas mental, penting untuk memberikan dukungan yang tepat dan menghindari situasi yang menimbulkan stres. Berinteraksi dengan penyandang disabilitas mental dengan sabar, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta memberikan dukungan sosial, terapi, dan perawatan medis yang tepat adalah langkah-langkah penting dalam membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih stabil.
Orang dengan disabilitas mental di Indonesia disebut sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan dilindungi oleh UU Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014. Dukungan yang tepat, baik secara emosional maupun praktis, sangat penting untuk membantu penyandang disabilitas mental mengatasi tantangan yang mereka hadapi.