Disabilitas memiliki berbagai jenis yang memengaruhi kehidupan seseorang, termasuk disabilitas mental dan disabilitas intelektual. Kedua jenis disabilitas ini sering disalahpahami karena memiliki perbedaan mendasar.
Disabilitas intelektual terjadi ketika seseorang memiliki keterbatasan dalam kemampuan intelektual dan perilaku adaptif. Mereka biasanya memiliki IQ di bawah rata-rata dan kesulitan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Contoh disabilitas intelektual adalah Down Syndrome dan keterlambatan perkembangan.
Di sisi lain, disabilitas mental merujuk pada gangguan yang mempengaruhi fungsi pikiran, emosi, dan perilaku seseorang. Hal ini meliputi kondisi seperti bipolar, depresi, gangguan kecemasan, dan skizofrenia. Penyandang disabilitas mental sering mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, membuat keputusan, dan mengekspresikan pikiran.
Penting untuk menciptakan lingkungan yang sesuai bagi kedua jenis disabilitas ini. Penyandang disabilitas intelektual membutuhkan waktu dan kesabaran ekstra dalam belajar, sementara penyandang disabilitas mental memerlukan lingkungan yang aman dari tekanan dan stres. Interaksi dengan keduanya harus dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan instruksi yang mudah dimengerti.
Dengan memahami perbedaan antara disabilitas intelektual dan disabilitas mental, kita dapat lebih sensitif dan mendukung mereka dengan cara yang sesuai. Semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan layak, termasuk penyandang disabilitas.