Kamis, 3 Oktober 2024 – 12:53 WIB
Jakarta, VIVA – PT Pupuk Indonesia (Persero) akan melibatkan karyawan internal untuk memastikan dampak dari program yang optimal, seperti program Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI) di Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan menyatakan, program ini melibatkan 100 karyawan Pupuk Indonesia grup yang berasal dari berbagai bidang, seperti pemasaran, SDM, riset, dan anggaran.
“Mereka terlibat secara langsung untuk menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan melalui kolaborasi berdasarkan kompetensi di desa tersebut,” kata Tina dalam keterangannya, Kamis, 3 Oktober 2024.
Selain bertanggung jawab untuk memperoleh pendapatan dan mencari keuntungan, Tina memastikan bahwa para karyawan juga harus memperhatikan kondisi masyarakat dan lingkungan yang terkait dengan bisnis Pupuk Indonesia agar juga dapat mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan.
Tina menjelaskan, pemilihan Desa Dieng Kulon sebagai lokasi inisiatif AKSI didasarkan pada potensi pertanian lokal dengan luas lahan kentang mencapai 163 ribu hektare, 23 usaha pertanian pangan, 593 usaha hortikultura, 99 usaha peternakan, 34 usaha kehutanan, 4 usaha perkebunan, dan 1 usaha perikanan.
Lebih dari 2 ribu penduduk usia produktif juga dapat menjadi penggerak bagi perekonomian lokal jika dikelola secara optimal. Oleh karena itu, program AKSI yang difokuskan pada pertanian, pendidikan, lingkungan, dan sosial diharapkan dapat memberikan manfaat optimal bagi komunitas sekitar.
“Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, tapi juga memberikan nilai bagi perusahaan,” ujarnya.
Program AKSI ini berkolaborasi dengan 24 pemangku kepentingan yang meliputi pemerintah, petani, distributor, dan anak perusahaan dengan tujuan menciptakan ekosistem yang terintegrasi dengan rantai nilai perusahaan.
Diharapkan, petani lokal dapat meningkatkan produktivitas mereka melalui ketersediaan pupuk di berbagai kios terdekat serta pengelolaan limbah organik yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi.