Banyak emosi yang muncul saat mendengar judul lagu “Here To Stay”. Secara harfiah, frasa ini dapat diartikan sebagai sesuatu atau seseorang yang akan selalu ada, tidak pernah pergi. Namun, dalam lagu yang ditulis oleh Kyle Kushner, solois berbakat asal Bali, “Here To Stay” membawa makna yang lebih mendalam.
Lagu ini menceritakan kisah tentang dua orang yang sangat dekat satu sama lain, bahkan bisa dibilang sebagai sahabat terbaik. Namun, tiba-tiba, salah satu dari mereka memutuskan untuk pergi tanpa peringatan, meninggalkan yang lainnya dalam kebingungan, ketidakpercayaan, dan kesedihan.
Dalam lagu ini, Kyle Kushner menangkap perasaan yang dialami oleh orang yang ditinggalkan. Meski telah ditinggal, mereka tetap bertahan, menunggu, berharap bahwa suatu hari orang yang pergi akan kembali.
Lagu ini menggambarkan perasaan mendalam tentang kesedihan, rindu yang tak terucapkan, serta keinginan untuk kembali merasakan kebahagiaan yang pernah ada bersama orang yang dicintai. Tak peduli seberapa lama waktu berlalu, orang yang ditinggalkan itu akan tetap berada di sana, berdiri, duduk, dan menunggu—meskipun tak ada jaminan bahwa sosok yang ditunggu akan kembali.
Melalui lirik-liriknya yang sarat emosi, “Here To Stay” menghadirkan kisah nostalgia yang penuh kesedihan dan kerinduan, dengan harapan agar kenangan indah suatu hari akan terulang kembali.
Lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Kyle Kushner sendiri. Kyle menulis “Here To Stay” pada akhir tahun 2022 sebagai sebuah demo sederhana yang hanya terdiri dari piano dan vokal. Dalam bentuk aslinya, lagu ini sangat raw, menampilkan kesederhanaan emosi yang tertuang melalui melodi dan kata-kata yang jujur.
Dua tahun kemudian, Kyle memutuskan untuk merilis versi akustik dari lagu ini, di mana hanya suaranya dan gitar dalam tuning C Mayor yang menjadi fokus utama. Versi ini memberikan pendengar pengalaman yang lebih intim dan personal, dengan aransemen yang minimalis namun tetap menggugah emosi.
Namun, versi terbaru dari lagu ini, “Here To Stay (Reimagined)”, menghadirkan sesuatu yang berbeda. Kali ini, Kyle dan timnya menciptakan produksi penuh yang menyeluruh, di mana setiap elemen lagu dipoles hingga mencapai hasil yang maksimal.
Versi “Reimagined” ini menghadirkan tidak hanya vokal Kyle dan gitar akustik, tetapi juga menambahkan berbagai instrumen seperti gitar elektrik, bass, synthesizer retro, keyboard, drum, dan harmoni vokal. Semua elemen ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan pengalaman mendengarkan yang lebih besar dan dramatis.
Lagu ini memberikan perspektif baru terhadap cerita yang sama, memungkinkan pendengar untuk menikmati lagu dalam dua versi yang berbeda—baik secara akustik maupun dengan aransemen musik penuh.
Kyle mempercayakan produksi “Here To Stay (Reimagined)” kepada dua produser andal, Andreas Arianto dan Ankadiov Subran, yang juga menggarap EP Kyle sebelumnya, “Since Then”. Dengan keahlian mereka, Kyle berhasil menghidupkan kembali lagu ini dengan pendekatan yang lebih modern dan kompleks.
Mereka merekam lagu ini di T-pro Studio dan Big Tunes Workspace, dengan proses mixing oleh Hari Kurnia di Donker Studio, dan mastering oleh Steve Corrao di Sage Audio.
Terinspirasi dari musisi-musisi seperti Ben Howard, Zedd, dan Porter Robinson, “Here To Stay (Reimagined)” menawarkan sentuhan aransemen modern yang memadukan berbagai elemen musik, mulai dari synth hingga drum. Dengan produksi yang cermat dan emosi yang mendalam, lagu ini memberikan pendengar sebuah perjalanan emosional yang intens dan tak terlupakan.
Kini, “Here To Stay (Reimagined)” sudah bisa dinikmati di semua platform streaming digital, memberikan kesempatan bagi pendengar untuk merasakan pengalaman mendalam dari karya terbaru Kyle Kushner yang penuh dengan kerinduan dan harapan.