Rabu, 23 Oktober 2024 – 09:48 WIB
Jakarta, VIVA – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) terus melakukan upaya konversi utang menjadi saham, melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Baca Juga :
IHSG Dibuka Memerah, Kinerja Emiten Kuartal III-2024 Jadi Sorotan
Dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, BNBR bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 November 2024, untuk mengumumkan rencana penerbitan 13.359.375.000 saham biasa seri E dengan harga konversi sebesar Rp 64 per saham tersebut.
“Nilai keseluruhan atas PMTHMETD ini sebesar Rp 855 miliar,” kata manajemen BNBR dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Rabu, 23 Oktober 2024.
Baca Juga :
Analis Prediksi IHSG Menguat Tipis, Intip Rekomendasi Saham Pilihan
Nilai Rp 855 miliar itu terbagi atas pinjaman jangka panjang kepada Eurofa Capital Investment Inc (Eurofa) sebesar Rp 750 miliar. Kemudian ada pula pinjaman jangka pendek pihak ketiga kepada Silvery Moon Investment Ltd (SMIL), sebesar Rp 105 miliar.
Baca Juga :
Dibuka Menguat, IHSG Hembuskan Optimisme Respons Pelantikan Presiden Prabowo
“Perseroan berharap langkah ini dapat memperbaiki posisi keuangan Perseroan, di mana Perseroan akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang berkurang, dan arus kas yang lebih kuat di masa yang akan datang,” ujarnya.
Dengan demikian, nantinya jumlah modal ditempatkan dan disetor BNBR bakal bertambah menjadi 173.416.832.509 saham, dari sebelumnya 160.057.457.509 saham.
Sementara untuk persentase kepemilikan saham, pemegang saham lama Perseroan akan mengalami penurunan alias terdilusi sebesar 7,70 persen, setelah Rencana PMTHMETD dilaksanakan.
Diketahui, private placement BNBR kali ini merupakan kelanjutan dari 2 langkah serupa di akhir 2023 silam, guna mengonversi utang menjadi saham. Pada 30 November 2023, BNBR menggelar private placement senilai Rp 6,36 triliun, dengan menerbitkan 99.527.840.300 saham di harga pelaksanaan Rp 64 per saham.
Pada 11 Desember 2023, BNBR pun kembali menerbitkan sebanyak 38.445.133.000 saham di harga pelaksanaan Rp 64 per saham, dengan nilai Rp 2,46 triliun.
Halaman Selanjutnya
Sumber : vivanews/Andry Daud