HomeLainnyaPeran Teknologi dalam Mengelola...

Peran Teknologi dalam Mengelola Sampah Elektronik: Solusi Ramah Lingkungan

Peran teknologi dalam pengelolaan sampah elektronik – Sampah elektronik, yang dikenal sebagai e-waste, semakin menumpuk di seluruh dunia, menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Di Indonesia, masalah ini semakin kompleks mengingat pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat. Namun, seiring dengan tantangan, teknologi juga menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah elektronik.

Dari pengumpulan hingga pengolahan, teknologi berperan penting dalam meminimalkan dampak negatif sampah elektronik. Dengan memanfaatkan sistem kecerdasan buatan, robot, dan teknologi daur ulang canggih, pengelolaan sampah elektronik dapat dilakukan secara efisien dan ramah lingkungan.

Pengertian Sampah Elektronik

Peran Teknologi dalam Mengelola Sampah Elektronik: Solusi Ramah Lingkungan

Sampah elektronik, atau yang lebih dikenal dengan istilah e-waste, adalah jenis sampah yang berasal dari peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai atau rusak. Sampah ini dapat berupa berbagai jenis perangkat, mulai dari peralatan rumah tangga seperti televisi, komputer, dan telepon genggam, hingga peralatan industri seperti mesin dan server.

Teknologi memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah elektronik, mulai dari sistem pelacakan hingga proses daur ulang. Namun, di luar ranah teknologi, peran manusia dalam menjaga kelestarian alam tetap penting. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) berperan aktif dalam konservasi alam , mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Ke depannya, kolaborasi antara teknologi dan upaya LSM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam mengelola sampah elektronik dan meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan.

E-waste menjadi masalah serius di berbagai negara, karena mengandung bahan berbahaya yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan benar.

Jenis-Jenis Sampah Elektronik, Peran teknologi dalam pengelolaan sampah elektronik

Sampah elektronik dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis perangkatnya, seperti:

  • Peralatan rumah tangga: Televisi, komputer, laptop, printer, mesin cuci, kulkas, microwave, oven, vacuum cleaner, dan setrika.
  • Peralatan komunikasi: Telepon genggam, tablet, laptop, modem, router, dan headset.
  • Peralatan hiburan: Kamera digital, pemutar musik, konsol game, dan speaker.
  • Peralatan kantor: Komputer, printer, scanner, mesin fotokopi, dan kalkulator.
  • Peralatan industri: Mesin, server, panel kontrol, dan peralatan elektronik lainnya.

Klasifikasi Sampah Elektronik Berdasarkan Material

Sampah elektronik juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis material yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah tabel yang menunjukkan klasifikasi sampah elektronik berdasarkan jenis materialnya:

Jenis Material Contoh Sampah Elektronik
Logam Tembaga, aluminium, besi, timah, emas, perak
Plastik Casing perangkat, kabel, isolator
Kaca Layar monitor, lampu, panel LCD
Bahan Kimia Baterai, kapasitor, PCB (Printed Circuit Board)
Bahan Organik Kertas, kain, kayu

Dampak Negatif Sampah Elektronik

Sampah elektronik atau e-waste, merupakan permasalahan global yang semakin kompleks. Diperkirakan, volume sampah elektronik terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan konsumsi perangkat elektronik. Dampak negatif sampah elektronik tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia dan ekonomi.

Dampak Terhadap Lingkungan

Sampah elektronik mengandung berbagai bahan berbahaya, seperti timbal, merkuri, kadmium, dan bromin. Jika tidak dikelola dengan benar, bahan-bahan ini dapat mencemari tanah, air, dan udara, sehingga berdampak buruk pada ekosistem.

  • Pencemaran Tanah dan Air:Limbah elektronik yang dibuang di tempat pembuangan sampah terbuka atau dibakar akan melepaskan zat-zat berbahaya ke tanah dan air. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air tanah, serta mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
  • Pencemaran Udara:Pembakaran sampah elektronik akan melepaskan gas beracun, seperti dioksin dan furan, ke udara. Gas-gas ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kanker, dan penyakit lainnya.

Ilustrasi: Bayangkan sebuah sungai yang tercemar oleh limbah elektronik. Air sungai menjadi keruh dan berbau, ikan-ikan mati, dan tumbuhan air layu. Hal ini menunjukkan dampak negatif sampah elektronik terhadap ekosistem sungai.

Dampak Terhadap Kesehatan

Paparan bahan berbahaya dalam sampah elektronik dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat paparan bahan berbahaya dalam sampah elektronik antara lain:

  • Gangguan Pernapasan:Debu dan asap dari pembakaran sampah elektronik dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti asma dan bronkitis.
  • Gangguan Saraf:Paparan timbal dan merkuri dapat menyebabkan gangguan saraf, seperti kerusakan otak dan gangguan perkembangan anak.
  • Kanker:Beberapa bahan berbahaya dalam sampah elektronik, seperti dioksin dan furan, dapat menyebabkan kanker.

Contoh Kasus: Di Indonesia, beberapa kasus pencemaran lingkungan dan kesehatan akibat sampah elektronik telah terjadi. Salah satunya adalah di wilayah Jakarta, di mana ditemukan limbah elektronik yang mengandung zat berbahaya di sungai dan tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran air dan tanah, serta mengancam kesehatan warga sekitar.

Dampak Terhadap Ekonomi

Sampah elektronik juga berdampak negatif terhadap ekonomi. Biaya pengelolaan sampah elektronik yang tidak terkelola dengan baik sangat tinggi. Selain itu, pencemaran lingkungan akibat sampah elektronik juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi, seperti penurunan nilai tanah dan air, serta biaya pengobatan akibat penyakit yang ditimbulkan.

  • Biaya Pengelolaan:Pengelolaan sampah elektronik yang tidak terstruktur akan menimbulkan biaya tinggi untuk pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan.
  • Kerugian Ekonomi:Pencemaran lingkungan akibat sampah elektronik dapat menyebabkan penurunan nilai tanah dan air, serta biaya pengobatan akibat penyakit yang ditimbulkan.

Contoh Kasus: Di Indonesia, biaya pengelolaan sampah elektronik diperkirakan mencapai miliaran rupiah per tahun. Selain itu, pencemaran lingkungan akibat sampah elektronik juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi, seperti penurunan nilai tanah dan air, serta biaya pengobatan akibat penyakit yang ditimbulkan.

Teknologi berperan penting dalam pengelolaan sampah elektronik, mulai dari sistem pengumpulan data hingga pengembangan metode daur ulang yang lebih efisien. Namun, peran teknologi akan optimal jika diiringi dengan kesadaran dan edukasi. Hal ini penting untuk menanamkan nilai-nilai konservasi lingkungan sejak dini, seperti yang dibahas dalam artikel Edukasi konservasi lingkungan untuk generasi muda.

Dengan memahami dampak negatif sampah elektronik, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam meminimalisir dampak buruknya terhadap lingkungan.

Peran Teknologi dalam Pengelolaan Sampah Elektronik

Sampah elektronik, atau e-waste, merupakan masalah global yang semakin serius. Pertumbuhan pesat teknologi informasi dan komunikasi, serta siklus hidup perangkat elektronik yang semakin pendek, mengakibatkan volume sampah elektronik yang terus meningkat. Pengelolaan sampah elektronik yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Di sinilah peran teknologi menjadi sangat penting dalam meminimalkan dampak negatif sampah elektronik dan menciptakan sistem pengelolaan yang lebih berkelanjutan.

Identifikasi Teknologi dalam Meminimalkan Dampak Negatif Sampah Elektronik

Teknologi memainkan peran kunci dalam meminimalkan dampak negatif sampah elektronik. Beberapa teknologi yang dapat digunakan antara lain:

  • Sistem Informasi Geografis (SIG):SIG dapat membantu dalam pemetaan lokasi pembuangan sampah elektronik ilegal dan membantu dalam perencanaan pengumpulan sampah elektronik yang lebih efisien.
  • Sensor dan Internet of Things (IoT):Sensor dapat dipasang pada perangkat elektronik untuk memantau kondisi dan usia pakai perangkat. Data yang diperoleh dapat membantu dalam memprediksi kapan perangkat akan menjadi sampah elektronik dan memicu proses daur ulang yang lebih terencana.
  • Teknologi Daur Ulang Canggih:Teknologi daur ulang yang canggih, seperti pemisahan elektromagnetik dan pemisahan hidrodinamik, dapat meningkatkan efisiensi dan tingkat pemulihan material berharga dari sampah elektronik.
  • Teknologi Pengolahan Sampah Elektronik Berbasis Biologis:Teknologi ini menggunakan mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organik dalam sampah elektronik, mengurangi volume sampah dan meminimalkan dampak lingkungan.

Peran Teknologi dalam Proses Pengumpulan, Pengolahan, dan Daur Ulang Sampah Elektronik

Teknologi dapat membantu dalam setiap tahap pengelolaan sampah elektronik, mulai dari pengumpulan hingga daur ulang:

  • Pengumpulan:Aplikasi berbasis mobile dapat digunakan untuk memudahkan proses pengumpulan sampah elektronik. Masyarakat dapat melaporkan lokasi pembuangan sampah elektronik ilegal melalui aplikasi, atau bahkan memesan layanan pengumpulan sampah elektronik langsung ke rumah.
  • Pengolahan:Teknologi pengolahan sampah elektronik dapat digunakan untuk memisahkan komponen berharga dari sampah elektronik, seperti logam mulia, plastik, dan kaca. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kontaminasi lingkungan.
  • Daur Ulang:Teknologi daur ulang yang canggih dapat digunakan untuk memulihkan material berharga dari sampah elektronik dan mengubahnya menjadi produk baru. Teknologi ini dapat membantu dalam mengurangi penambangan sumber daya alam baru dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Contoh Implementasi Teknologi dalam Pengelolaan Sampah Elektronik di Berbagai Negara

Beberapa negara telah menerapkan teknologi dalam pengelolaan sampah elektronik dengan hasil yang positif:

  • Jepang:Jepang telah menerapkan sistem daur ulang sampah elektronik yang terintegrasi, dengan menggunakan teknologi pengolahan dan daur ulang yang canggih. Sistem ini berhasil mengurangi volume sampah elektronik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan memulihkan material berharga untuk digunakan kembali.

    Teknologi memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah elektronik, mulai dari sistem pelacakan hingga proses daur ulang yang lebih efisien. Namun, penting untuk diingat bahwa pengelolaan sampah elektronik juga memiliki dampak langsung pada lingkungan, khususnya terhadap kelestarian sungai. Limbah elektronik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air sungai, merusak ekosistem, dan mengancam kesehatan manusia.

    Pentingnya menjaga kelestarian sungai untuk kehidupan manusia menjadi semakin penting dalam era digital ini, sehingga teknologi juga harus berperan dalam memastikan proses daur ulang sampah elektronik dilakukan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

  • Belanda:Belanda telah menerapkan sistem pengumpulan sampah elektronik yang terstruktur dengan baik, dengan menggunakan aplikasi berbasis mobile dan pusat pengumpulan yang mudah diakses. Sistem ini berhasil meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam program daur ulang sampah elektronik.
  • India:India telah mengembangkan program daur ulang sampah elektronik yang berbasis komunitas, dengan melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengumpulan dan pemisahan sampah elektronik. Program ini berhasil mengurangi jumlah sampah elektronik yang dibuang secara ilegal dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.

Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Teknologi

Peran teknologi dalam pengelolaan sampah elektronik

Pengelolaan sampah elektronik dengan teknologi memang menawarkan banyak keuntungan, tetapi implementasinya tidak selalu mulus. Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan.

Teknologi memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah elektronik, mulai dari proses pengumpulan hingga daur ulang. Namun, permasalahan limbah tidak hanya terpaku pada sampah elektronik. Pembuangan limbah rumah tangga yang tidak terkontrol juga berdampak buruk terhadap kualitas air, seperti yang diulas dalam artikel Pengaruh pembuangan limbah rumah tangga terhadap kualitas air.

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan teknologi yang tepat dalam mengelola berbagai jenis limbah, termasuk sampah elektronik, guna menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Tantangan dalam Penerapan Teknologi

Tantangan utama dalam penerapan teknologi untuk pengelolaan sampah elektronik terletak pada aspek biaya, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

Teknologi memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah elektronik, mulai dari sistem pengumpulan yang terintegrasi hingga proses daur ulang yang lebih efisien. Namun, di balik kemajuan teknologi, terdapat kebutuhan yang tak kalah pentingnya, yaitu konservasi air bersih. Seperti yang diulas dalam artikel Pentingnya konservasi air bersih untuk kehidupan manusia , air bersih merupakan sumber daya vital yang tak ternilai harganya.

Oleh karena itu, penting untuk menggabungkan teknologi dalam pengelolaan sampah elektronik dengan upaya pelestarian air bersih. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem daur ulang yang hemat air, mengurangi limbah cair, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

  • Biaya implementasi teknologi pengelolaan sampah elektronik, seperti sistem pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang otomatis, bisa sangat mahal. Hal ini menjadi kendala bagi negara berkembang atau daerah dengan keterbatasan anggaran.
  • Infrastruktur teknologi yang memadai, seperti jaringan internet yang stabil dan akses ke sumber daya energi yang terjamin, juga menjadi tantangan. Terutama di daerah terpencil atau dengan infrastruktur yang belum memadai.
  • Ketersediaan tenaga kerja terampil dalam mengoperasikan dan memelihara teknologi pengelolaan sampah elektronik merupakan tantangan tersendiri. Pelatihan dan edukasi yang memadai dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang ini.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan

Beberapa solusi dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam penerapan teknologi pengelolaan sampah elektronik:

  • Pemerintah dan pihak swasta dapat bekerja sama dalam memberikan subsidi atau insentif untuk mendorong penggunaan teknologi pengelolaan sampah elektronik. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya implementasi dan mendorong adopsi teknologi oleh berbagai pihak.
  • Pengembangan infrastruktur teknologi, seperti jaringan internet dan akses energi, menjadi prioritas untuk mendukung implementasi teknologi pengelolaan sampah elektronik. Program pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan sampah elektronik dapat dijalankan untuk memastikan akses yang merata.
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program pelatihan dan edukasi menjadi penting. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama antara lembaga pendidikan, industri, dan pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja dalam bidang pengelolaan sampah elektronik.

Perbandingan Metode Pengelolaan Sampah Elektronik

Berikut adalah tabel perbandingan antara metode pengelolaan sampah elektronik konvensional dengan metode berbasis teknologi:

Metode Keuntungan Kerugian
Konvensional Biaya rendah, mudah diterapkan Efisiensi rendah, potensi pencemaran tinggi, risiko kesehatan bagi pekerja
Berbasis Teknologi Efisiensi tinggi, ramah lingkungan, keamanan dan kesehatan pekerja terjamin Biaya tinggi, memerlukan infrastruktur yang memadai, membutuhkan tenaga kerja terampil

Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Elektronik

Elektronik sampah dibuang uriel sinai

Pengelolaan sampah elektronik tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan industri, tetapi juga peran penting masyarakat dalam meminimalkan produksi dan mengelola sampah elektronik secara bertanggung jawab. Masyarakat memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan positif dalam pengelolaan sampah elektronik melalui berbagai tindakan.

Meminimalkan Produksi Sampah Elektronik

Langkah pertama dalam pengelolaan sampah elektronik adalah meminimalkan produksinya. Masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya ini dengan berbagai cara.

  • Membeli produk elektronik yang tahan lama:Pilihlah produk elektronik yang memiliki kualitas tinggi dan tahan lama, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang dan mengurangi kebutuhan untuk membeli perangkat baru.
  • Memperbaiki perangkat elektronik yang rusak:Sebelum membeli perangkat elektronik baru, pertimbangkan untuk memperbaiki perangkat elektronik yang rusak. Banyak bengkel elektronik yang dapat memperbaiki perangkat elektronik yang rusak dengan biaya yang relatif terjangkau.
  • Memilih perangkat elektronik dengan desain modular:Perangkat elektronik dengan desain modular memungkinkan penggantian komponen yang rusak, sehingga memperpanjang umur pakai perangkat dan mengurangi pembuangan perangkat secara keseluruhan.
  • Menghindari pembelian perangkat elektronik yang tidak diperlukan:Pertimbangkan kebutuhan sebelum membeli perangkat elektronik baru. Hindari pembelian perangkat elektronik yang tidak benar-benar diperlukan, seperti gadget atau aksesoris yang tidak digunakan secara rutin.

Mengelola Sampah Elektronik Secara Bertanggung Jawab

Setelah perangkat elektronik tidak dapat digunakan lagi, penting untuk mengelola sampah elektronik secara bertanggung jawab. Berikut beberapa tips dan trik yang dapat diterapkan:

  • Memisahkan sampah elektronik dari sampah rumah tangga lainnya:Jangan membuang sampah elektronik bersama dengan sampah rumah tangga lainnya. Pisahkan sampah elektronik dan kumpulkan di tempat terpisah.
  • Menyerahkan sampah elektronik ke tempat pengumpulan yang sah:Cari tahu lokasi tempat pengumpulan sampah elektronik yang sah di daerah Anda. Tempat pengumpulan yang sah akan mengolah sampah elektronik dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.
  • Memanfaatkan program daur ulang sampah elektronik:Banyak program daur ulang sampah elektronik yang tersedia di berbagai wilayah. Manfaatkan program ini untuk mendaur ulang sampah elektronik Anda dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
  • Mencari informasi tentang pengelolaan sampah elektronik:Tetaplah terinformasi tentang peraturan dan program pengelolaan sampah elektronik di daerah Anda. Ikuti perkembangan informasi terkait pengelolaan sampah elektronik, seperti melalui media sosial, website pemerintah, atau organisasi lingkungan.

Contoh Poster Ajakan Memilah dan Mengelola Sampah Elektronik dengan Benar

Berikut contoh poster yang berisi ajakan untuk memilah dan mengelola sampah elektronik dengan benar:

Gambar Poster Ajakan Memilah Sampah Elektronik

Judul: Mari Jaga Bumi, Kelola Sampah Elektronik dengan Benar!

Pesan:

  • Pisahkan sampah elektronik dari sampah rumah tangga lainnya.
  • Serahkan sampah elektronik ke tempat pengumpulan yang sah.
  • Dukung program daur ulang sampah elektronik.
  • Bersama kita wujudkan lingkungan yang bersih dan lestari.

Akhir Kata

Pengelolaan sampah elektronik menjadi tanggung jawab bersama. Dengan dukungan teknologi, kita dapat meminimalkan dampak negatif e-waste dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Masyarakat memiliki peran penting dalam memilah dan mengelola sampah elektronik secara bertanggung jawab, sementara pemerintah dan industri perlu berinvestasi dalam teknologi inovatif dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengelolaan e-waste yang efektif.

Dengan kolaborasi yang erat, kita dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah elektronik yang efisien dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Berita populer

Semua Berita

Moccatune Gelar Tur ‘Kembali Ke Kampus’ Untuk Menyambut Album ‘Kembali ke Kotamu’

Menjelang perilisan debut album ‘Kembali ke Kotamu’ pada 29 November 2024,...

Rincian harta kekayaan Syamsuar, Calon Gubernur Riau menurut LHKPN

Jakarta (ANTARA) - Syamsuar kembali mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilkada...

Harta kekayaan Ekos Albar, Cawagub Sumatera Barat di Pilkada 2024

Jakarta (ANTARA) - Ekos Albar, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali...

Baca Sekarang

Moccatune Gelar Tur ‘Kembali Ke Kampus’ Untuk Menyambut Album ‘Kembali ke Kotamu’

Menjelang perilisan debut album ‘Kembali ke Kotamu’ pada 29 November 2024, Moccatune menghadirkan rangkaian tur bertajuk “Kembali ke Kampus” yang ditujukan khusus untuk para mahasiswa di Surabaya. Tur “Kembali ke Kampus” ini berlangsung sepanjang bulan November di tiga kampus terbesar, yakni Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember...

Rantai Distribusi Panjang, Penyebab Utama Lonjakan Harga Minyak Goreng

VIVA – Kenaikan harga minyak goreng sering menjadi polemik yang meresahkan masyarakat. Sebagai salah satu...

Rincian harta kekayaan Syamsuar, Calon Gubernur Riau menurut LHKPN

Jakarta (ANTARA) - Syamsuar kembali mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilkada Riau 2024, dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kampar, Mawardi Saleh, sebagai pendampingnya untuk posisi wakil gubernur.Mantan gubernur Riau periode 2019-2023 ini, tak hanya menarik perhatian karena rekam jejaknya selama memimpin, tetapi juga karena laporan harta...

Harta kekayaan Ekos Albar, Cawagub Sumatera Barat di Pilkada 2024

Jakarta (ANTARA) - Ekos Albar, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Padang, secara resmi untuk maju sebagai calon Wakil Gubernur Sumatera Barat dalam Pilkada 2024. Ia akan mendampingi Epyardi Asda sebagai calon gubernur. Pasangan yang didukung oleh PAN ini mendaftar ke KPU Sumbar pada hari Kamis...

Kofi Rilis Album Baru ‘Pettyboy’ Dan Luncurkan Video Musik Single Utama “Say I Won’t”

Rapper, penyanyi, penulis lagu, produser, dan pemain voli profesional berdarah Ghana-Kanada asal Toronto, Kofi, baru saja merilis album terbarunya, “Pettyboy”, di bawah label Red Bull Records. Album yang terdiri dari sebelas lagu ini menghadirkan perjalanan emosional yang penuh gejolak dalam hubungan toxic, yang diceritakan melalui alter ego...

Harta kekayaan Taj Yasin Maimoen menurut data LHKPN terbaru

Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah pada Pemilihan Gubernur 2024, yaitu Taj Yasin Maimoen yang juga merupakan anak dari KH Maimun Zubair (Mbah Moen) memiliki jumlah kekayaan senilai Rp3.217.389.399 menurut data yang dilansir dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang telah dipublikasikan Komisi Pemberantasan...

LIXE Ungkap Kekaguman Di Single Kedua “Melati”

LIXE, band pop/rock alternatif asal Jakarta, dengan bangga memperkenalkan single kedua mereka yang berjudul “Melati”. Terbentuk pada tahun 2022, grup musik ini terdiri dari Qalid (vokal), Radit (gitar), Stanly (bass), dan Andhika (drum). Dengan visi menghadirkan musik yang mewah sekaligus menyentuh, LIXE berupaya menciptakan pengalaman mendalam bagi...

Harta kekayaan Mahyeldi, petahana Cagub Sumatera Barat di Pilkada 2024

Jakarta (ANTARA) - Mahyeldi Ansharullah secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sumatera Barat dalam Pilkada 2024, bersama Vasco Ruseimy sebagai calon Wakil Gubernur. Keduanya telah mendaftarkan diri ke KPU Sumbar pada Selasa (27/08).Mahyeldi memiliki pengalaman yang luas di bidang eksekutif dan legislatif. Sebagai seorang pendakwah dan...

Hadapi AYG 2025 dan YOG 2026, PABSI Panggil 4 Atlet Remaja ke Pelatnas

Menghadapi Asian Youth Games (AYG) 2025 dan Youth Olympic Games(YOG) 2026, Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB.PABSI) memanggil 4 atlet angkat besi remaja untuk bergabung di  Pemusatan Latihan (Pelatnas) Kwini, Jakarta. Empat atlet remaja yang dipanggil ke Pelatnas masing-masing, Alvin Saputra (Jawa Timur) kelas 49kg, Leonard...