Bandung, kota kreatif dengan sejarah panjang dalam musik grunge, telah menjadi tempat berkembangnya genre grunge sejak tahun 90-an. Banyak band dan komunitas independen di kota ini membawa semangat grunge yang mencerminkan pemberontakan, kejujuran, dan nuansa alternatif. Salah satunya adalah Monster Replika, kolektif grunge yang semakin menegaskan eksistensinya melalui karya orisinalnya. Mereka merilis karya mandiri berjudul “Belantika” dalam bentuk video musik di kanal YouTube mereka sejak 27 November 2024 dan versi audio yang tersedia di platform streaming digital mulai 29 November 2024 di bawah naungan label Hypogene Records.
Monster Replika, band grunge asal Bandung, yang sebelumnya dikenal sebagai “band tribute”, mengambil langkah besar dengan merilis karya mandiri ini. Beranggotakan Zubey (gitar/vokal), Klaudia (bass), dan Badout (drum), mereka menyampaikan pesan penting tentang kebebasan bermusik dan independensi. Mereka meyakini bahwa musisi tidak perlu mengikuti tren atau pasar untuk tetap relevan dalam industri musik yang terus berkembang.
Proses penggarapan “Belantika” dimulai dari pertemuan antara Zubey dan Popo dari Hypogene Records, berlanjut ke proses workshop dan rekaman, hingga akhirnya lagu ini selesai diproduksi dalam waktu tiga minggu. Dalam video musik “Belantika”, Monster Replika berkolaborasi dengan The Everlasting 89 dan menceritakan perjuangan band dalam mempromosikan karya mereka secara mandiri.
Monster Replika berencana untuk terus mempromosikan single ini dengan strategi kreatif dan gimmick menarik, dengan harapan dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Mereka ingin menunjukkan bahwa karya orisinal tidak harus tergantung pada konvensi yang ada. “Belantika” bukan hanya sebuah lagu, tetapi juga representasi perjuangan band untuk melepaskan diri dari batasan, membuktikan bahwa grunge masih memiliki tempat istimewa dalam hati penikmat musik Bandung dan Indonesia.