Pasar modal Indonesia diprediksi akan mengalami gejolak pada tahun 2025 menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie. Hal ini disebabkan oleh kekuatan fundamental Indonesia yang masih kuat dan daya tarik pasar Amerika Serikat (AS). Anindya menyampaikan pandangannya dalam acara Investor Network Summit Mirae Asset Sekuritas Indonesia 2024, di mana ia menyebut kondisi pasar akan berlangsung fluktuatif. Meskipun demikian, ia melihat bahwa fundamental Indonesia tetap kuat dan mampu bertahan selama turbulensi.
Menjelang tahun 2025, Anindya juga menyoroti kondisi inflasi dan kekuatan fiskal Indonesia. Inflasi Indonesia saat ini relatif baik, dengan angka sebesar 1,55 persen secara tahunan. Ia juga menekankan bahwa kekuatan fiskal Indonesia termasuk dalam batas yang sehat, dengan rasio hutang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih terkendali jika dibandingkan dengan negara lain.
Pertemuan antara Ketua ABAC Malaysia dengan Anindya Bakrie juga menjadi sorotan dalam dunia bisnis. Keduanya membahas berbagai isu terkait kepentingan bisnis di kawasan ASEAN, menyoroti perlunya dukungan dari Kadin Indonesia untuk keketuaan ASEAN 2025. Dengan agenda-agenda penting yang dibahas dalam berbagai forum, pasar modal di Indonesia diprediksi akan tetap menarik dan berpotensi mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang.