TAJAM, sebuah unit hardcore asal Serang, Banten, semakin menegaskan keberadaannya dalam dunia musik independen dengan merilis EP pertamanya yang berjudul ‘Petaka’. Setelah sebelumnya merilis tiga single secara mandiri, kini mereka siap untuk menghadirkan semangat perlawanan melalui karya terbaru ini. ‘Petaka’ menjadi wadah bagi TAJAM untuk menyuarakan isu-isu sosial yang mereka alami langsung dan mengajak pendengar untuk bangkit melawan ketidakadilan. Berbasis di Serang, TAJAM telah aktif dalam komunitas musik independen sejak terbentuk pada tahun 2021. Dengan formasi kuartet yang terdiri dari Taufik Hermawan sebagai vokalis, Alief Rakhmanul pada drum, Chandra Arief pada gitar, dan Restyoko Adham pada bass, band ini dikenal dengan lagu-lagu penuh distorsi dan penampilan live yang energik. Musik TAJAM terinspirasi dari genre hardcore dan hardcore punk, dipengaruhi oleh band-band seperti Madball, Ryker’s, Hatebreed, dan Terror. Lirik-lirik mereka menyoroti isu-isu sosial, politik, kebebasan berekspresi, dan pergerakan yang relevan dengan kehidupan sosial anggotanya. Dengan ‘Petaka’, TAJAM menunjukkan energi tak kenal lelah mereka dan menegaskan posisinya sebagai band yang menyuarakan realitas yang sering diabaikan. Mereka tidak hanya ingin berkomunikasi dengan komunitas lokal, tapi juga bercita-cita untuk mengenalkan musik mereka secara global. Semangat mereka dalam menyuarakan perlawanan dan keadilan membuat TAJAM bukan hanya sebagai nama di industri musik, tetapi juga sebagai suara bagi banyak kalangan. EP ‘Petaka’ menjadi langkah awal bagi TAJAM untuk terus berkarya dan menginspirasi melalui pesan-pesan yang autentik dan sesuai dengan keadaan yang ada.