Pada Jumat, 3 Januari 2025, Bursa Asia-Pasifik melonjak saat perdagangan dimulai, sementara Wall Street mengalami koreksi akibat penurunan saham teknologi. Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) berencana untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2025. Di sisi lain, Kementerian Perdagangan China sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor teknologi tertentu. Investor di Asia tetap waspada terhadap ketidakpastian politik di Korea Selatan, terutama setelah upaya darurat militer yang dilakukan Presiden Yoon pada 3 Desember 2024. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,64 persen, didorong oleh kenaikan saham SK Hynix yang merencanakan untuk menjadi penyedia memori AI di Consumer Electronics Show 2025. Di pasar lain, indeks Hang Seng Hong Kong mengalami koreksi, sementara perdagangan di Jepang tutup karena libur. Wall Street juga mengalami penurunan pada sesi perdagangan pertama tahun baru, dengan saham teknologi seperti Apple dan Tesla terpengaruh. Kondisi pasar yang tidak menunjukkan “reli Sinterklas” tahun 2025 dikhawatirkan bisa berlanjut.