Effendi Simbolon, mantan politisi PDI Perjuangan (PDIP), memunculkan seruan agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengundurkan diri dari jabatannya setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seruan tersebut menimbulkan dinamika di internal PDIP karena kasus tersebut merusak citra partai dan menimbulkan reaksi dari berbagai pihak. Effendi menilai bahwa kepemimpinan Megawati harus dievaluasi dan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum PDIP akan membantu menjaga integritas partai tersebut.
Effendi Simbolon, yang lahir di Banjarmasin pada 1 Desember 1964, adalah seorang politisi dengan karier panjang di dunia politik Indonesia. Sebagai anggota DPR dari PDIP, Effendi telah menjabat sejak 2004 hingga 2024 dan terkenal sebagai sosok yang vokal dalam menyampaikan pendapat dan kritik terhadap kebijakan pemerintah dan partainya. Meskipun memiliki karier politik yang sukses, Effendi terlibat dalam kontroversi setelah dipecat dari PDIP pada Desember 2024 karena mendukung calon lain dalam pemilihan gubernur Jakarta dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Seruannya terhadap Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP telah menambah kompleksitas politik internal partai tersebut. Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Megawati atau pengurus PDIP terkait seruan tersebut. Dinamika politik di internal PDIP semakin meningkat, dan hal ini menjadi perhatian publik dan pengamat politik untuk memahami dampak politik yang mungkin timbul dari pernyataan Effendi.