Pendukung Timnas sepak bola nasional sedang merasakan kegalauan karena performa buruk Timnas dalam kualifikasi Round-3 Pra Piala Dunia. Dalam lima pertandingan yang sudah dilakoni, Timnas Indonesia belum meraih kemenangan dan hanya memperoleh 3 poin dari tiga hasil imbang. Keadaan ini membuat banyak pendukung galau, yang pada dasarnya menggambarkan perasaan sedih, gelisah, dan kebingungan. Terutama di kalangan generasi milenial, Y dan Z, yang merasa sulit untuk memutuskan apakah tetap mendukung pelatih Shin Tae-yong (STY) atau tidak.
Situasi ini semakin rumit dengan adanya permasalahan seputar ego STY dan komunikasi yang kurang efektif dalam tim. Kritik dan pertanyaan pun muncul dari berbagai pihak, termasuk media dan publik. Diskusi tentang keputusan pemain, rotasi skuad, dan pemain naturalisasi menjadi sorotan yang sangat diperbincangkan. Sejumlah kejadian ‘miring’ dan ketidaksukaan publik terhadap beberapa keputusan STY memicu kegalauan dan perdebatan di kalangan pendukung Timnas.
Dalam menghadapi pertandingan berikutnya melawan Arab Saudi, publik dan pecinta sepak bola Indonesia berharap STY bisa meraih kemenangan untuk mempertahankan harapan lolos ke Round-4 kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasil pertandingan melawan Arab Saudi dianggap akan menentukan nasib STY dan dukungan dari pendukung Timnas. Kemenangan dianggap sebagai satu-satunya jalan untuk menghilangkan kegalauan dan menjaga peluang Indonesia dalam meraih mimpi Piala Dunia 2026. Sebuah risiko besar bagi keberadaan STY sebagai pelatih Timnas, yang harus dihadapinya dengan tegas, adil, dan rendah hati.