Setiap tanggal 10 November selalu diperingati dengan gegap gempita dan khidmat, untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional. Kita mengenang jasa para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara kita tercinta. Namun, di masa kini, perjuangan tak hanya dilakukan di medan perang, tetapi juga di bidang pendidikan. Guru honorer menjadi sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang mengabdikan diri dengan sabar dan tekun, meski menghadapi tantangan besar yang sering kali tidak sebanding dengan imbalan yang diterima.
Mereka memiliki kontribusi yang tak kalah besar dalam membangun peradaban di bangsa ini, terutama dalam menyebarkan pendidikan moral (Pancasila) yang belakangan mulai luntur dari budaya kita sebagai bangsa ketimuran. Guru honorer adalah tiang utama dalam membangun masa depan bangsa, terlebih dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Mereka mendidik anak-anak bangsa, meluangkan waktu, tenaga, dan bahkan uang pribadi untuk melengkapi fasilitas belajar-mengajar yang kerap kali mengalami kendala dengan segala keterbatasan.
Pada Hari Pahlawan ini, sudah semestinya kita memberikan apresiasi lebih bagi guru honorer. Pemerintah dan masyarakat perlu melihat, membuka mata selebar-lebarnya untuk berperan dengan lebih serius bagi guru honorer. Peningkatan kesejahteraan dan status para guru honorer merupakan bentuk penghargaan yang layak bagi pengabdian mereka yang telah ikut serta mewujudkan amanah undang-undang dasar (UUD) 1945, yaitu “ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara”.
Momentum pergantian kepemimpinan yang saat ini di nahkodai Prabowo – Gibran, harus dimanfaatkan untuk memberikan atensi yang serius bagi para guru honorer. Program kerja 100 hari para menteri baru harus dibuktikan dalam tindakan nyata, untuk “se-iya, se-kata”. Selamat Hari Pahlawan Nasional 2024.