Pada Selasa, 11 Februari 2025, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, mengungkapkan bahwa Indonesia dan Uzbekistan memiliki potensi kerja sama perdagangan yang mencapai US$500 miliar. Meskipun saat ini nilai perdagangan antara kedua negara masih rendah, yaitu di bawah US$100 juta, Anindya optimis bahwa target perdagangan yang ambisius tersebut dapat tercapai.
Menurut Anindya, Indonesia saat ini dominan dalam mengekspor komoditas seperti minyak sawit, peralatan listrik, dan produk makanan ke Uzbekistan. Namun, dia juga menyoroti potensi sektor perdagangan lain yang dapat dikerjasamakan antara kedua negara. Antara lain meliputi sektor pertanian, pengolahan makanan, kelapa sawit, rempah-rempah, kapas, dan gandum.
Anindya juga menyoroti sektor kesehatan sebagai salah satu peluang kerja sama yang besar di masa mendatang. Selain itu, ia juga menekankan potensi kerja sama dalam bidang teknologi dan ekonomi digital antara Indonesia dan Uzbekistan. Dengan proyeksi bahwa kolaborasi di sektor-sektor ini dapat membuka peluang baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Melalui forum bisnis Indonesia-Uzbekistan, Anindya Bakrie turut mendorong dan memberikan dukungan terhadap kerja sama perdagangan yang kuat antara kedua negara. Dengan gagasan strategis ini, diharapkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uzbekistan dapat berkembang secara substansial dan saling menguntungkan di masa depan.