Pada hari Selasa, 11 Februari 2025, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengadakan pertemuan dengan delegasi dari Perdana Menteri Australia. Delegasi tersebut terdiri dari 36 manajer pendanaan yang mewakili dana sebesar US$1.3 triliun, setara dengan ekonomi Indonesia. Anindya menjelaskan bahwa delegasi tersebut berharap dana pensiun Australia dapat membantu Indonesia dalam melakukan privatisasi atau daur ulang aset infrastruktur sesuai dengan rencana pemerintah.
Konsep Indonesia Incorporated yang diperkenalkan oleh Presiden Prabowo, mengenai sinergi antara sektor pemerintah dan dunia usaha, menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut. Anindya menyambut positif inisiatif tersebut, mengingat minat delegasi Australia terhadap privatisasi aset infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan jembatan. Kadin, sebagai wadah dunia usaha, memiliki pengetahuan dan koneksi yang dapat mendukung proyek-proyek ini.
Selain pertemuan dengan pemangku kepentingan di Indonesia, delegasi pemerintah Australia juga berencana untuk mengunjungi Australia bersama Kadin Indonesia pada bulan Maret 2025. Diskusi antara kedua belah pihak juga membahas potensi kerja sama dalam bidang mineral seperti lithium, akses pasar bebas dengan Eropa dan Amerika Serikat, serta peluang kerja sama dalam pengiriman perawat berbahasa Inggris ke negara-negara yang membutuhkan.
Rencana perjalanan bulan Maret ini juga dihubungkan dengan pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Australia. Anindya menyoroti berbagai aspek positif dari kerja sama tersebut dan menganggapnya sebagai langkah yang baik untuk kedua negara. Langkah-langkah ini menunjukkan dorongan positif untuk kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam berbagai bidang yang dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.