PT Indonesia Battery Corporation (IBC) sedang melakukan langkah-langkah percepatan dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Anggota Komisi XII DPR RI, Dewi Yustisiana, menyoroti empat hal penting yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Pertama, IBC harus merumuskan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang bisa dilaksanakan dan dieksekusi dengan cepat. Hal ini sejalan dengan peluang besar dalam pengembangan energi global dan prioritas pemerintah terkait hilirisasi di Indonesia.
Kedua, politikus Partai Golkar menekankan pentingnya perhitungan yang detail terkait target bisnis dan biaya perusahaan untuk mencapai keuntungan maksimal. Setelah itu, dukungan dan komitmen kuat dari para pemegang saham seperti PT Antam, PT Inalum, PT Pertamina New & Renewable Energy, dan PT PLN juga dibutuhkan.
Tidak ketinggalan, komitmen yang kuat dari pemerintah juga menjadi faktor utama dalam mewujudkan ekosistem baterai kendaraan listrik. Selain itu, penyelesaian persoalan ego sektoral juga perlu diatasi agar pengembangan ekosistem ini tidak terhambat.
IBC sendiri merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam ekosistem baterai kendaraan listrik, dengan saham dimiliki oleh PT Antam, PT Inalum, PT Pertamina New & Renewable Energy, dan PT PLN masing-masing sebesar 25 persen. Selain itu, MG Motor Indonesia juga turut berperan dalam menghadirkan berbagai keseruan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 sebagai bagian dari upaya pengembangan industri otomotif nasional.