Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari 2024. Badan ini dianggap sebagai langkah baru dalam pengelolaan investasi strategis yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Danantara merupakan badan pengelola investasi yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengelola aset negara dari penghematan anggaran Kementerian/Lembaga serta dividen BUMN. Tujuan utama Danantara adalah mengoptimalkan pengelolaan BUMN dan aset negara, berinvestasi di sektor berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendiversifikasi ekonomi. Badan ini akan mengelola tujuh BUMN besar termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID dengan aset mencapai 900 juta dolar AS. Meskipun memiliki potensi besar, Danantara juga menghadapi sejumlah tantangan seperti transparansi dalam pengelolaan dana, regulasi kompleks, risiko peningkatan utang negara, dan kinerja BUMN yang berfluktuasi. Untuk mengawasi Danantara, Presiden Prabowo mengusulkan sejumlah tokoh nasional dan organisasi keagamaan sebagai dewan pengawas serta Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir sebagai regulator.