HomeOpiniPengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan...

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Temuan Menjanjikan

Inflasi adalah suatu fenomena di mana harga-harga umumnya mengalami peningkatan secara berkelanjutan. Kenaikan harga pada beberapa barang saja tidak dianggap sebagai inflasi, kecuali jika kenaikan tersebut merambat atau menyebabkan kenaikan harga sebagian besar barang lainnya. Inflasi mencerminkan peningkatan harga secara umum yang disebabkan oleh ketidakselarasan antara produksi barang, penetapan harga, pencetakan uang, dan tingkat pendapatan masyarakat. Ini adalah gejala dari meningkatnya harga komoditas yang dipicu oleh berbagai faktor, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga barang lainnya.

Globalisasi ekonomi banyak dikaitkan dengan meningkatnya integrasi ekonomi nasional dan internasional, baik dalam hal pasar barang, jasa, tenaga kerja, dan modal. Globalisasi ekonomi akan menghilangkan segala batasan dan hambatan terhadap aliran modal, barang dan jasa. Pasar dan produksi antar negara menjadi saling bergantung karena pertumbuhan perdagangan internasional, meningkatnya pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi seperti WTO (Organisasi Perdagangan Dunia). Hal ini tentu saja akan mempengaruhi perekonomian suatu negara.

Seiring dengan perkembangannya, banyak peneliti meyakini bahwa globalisasi telah mengurangi peran faktor domestik dalam pembentukan inflasi dan meningkatkan peran ekonomi global. Beberapa bahkan berpendapat bahwa model-model tradisional ekonomi tertutup tidak lagi relevan untuk memprediksi inflasi. Ini menandai pergeseran pemikiran yang signifikan di kalangan peneliti, yang menurunkan peran faktor domestik dan mengangkat peran ekonomi global sebagai faktor yang lebih dominan dalam pembentukan inflasi.

Kelompok pro globalisasi meyakini bahwa globalisasi akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dunia. Oleh karena itu, perdagangan bebas diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Bagi yang anti globalisasi kurang setuju dengan perdagangan bebas, karena perdagangan bebas akan mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan negara dunia ketiga dan masih banyak lagi penyebab lainnya. Dengan demikian, globalisasi ekonomi dikaitkan dengan meningkatnya integrasi ekonomi nasional-internasional, baik dalam hal pasar barang, jasa, tenaga kerja, dan modal.

Inflasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2016-2020. Hal ini dikarenakan permasalahan ekonomi yang tidak terduga terjadi di Indonesia terutama contohnya inflasi yang terjadi di tahun 2020 ini yaitu inflasi yang meningkat disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia yang berdampak pada naiknya harga BBM dan sembako, menurunnya minat beli masyarakat serta meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Semakin tingginya angka inflasi di Indonesia maka akan semakin mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat pada angkanya, nilai inflasi yang terjadi di Indonesia pada periode 2016-2020 ini masih berada di kisaran normal dan dapat masih dapat memberikan kesempatan bagi negara Indonesia untuk meningkatkan perekonomiannya.

Inflasi adalah salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia, di era global saat ini. Pengaruhnya tergantung pada sejumlah faktor, termasuk seberapa tinggi inflasi tersebut, seberapa stabilnya, dan seberapa cepat respons kebijakan pemerintah dalam menanganinya. Berikut adalah beberapa pengaruh utama inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia:

Keseimbangan Pembelanjaan: Inflasi yang rendah dan stabil dapat menciptakan kepercayaan dan kepastian di pasar, mendorong konsumen dan bisnis untuk melakukan pembelanjaan dan investasi. Namun, inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen, menyebabkan penurunan permintaan dan penurunan aktivitas ekonomi.

Biaya Pembiayaan: Inflasi yang tinggi dapat meningkatkan biaya pembiayaan, terutama bunga pinjaman. Hal ini dapat mengurangi investasi karena bisnis harus membayar lebih banyak untuk memperoleh modal. Di sisi lain, inflasi yang rendah dapat mendorong investasi dengan menyediakan suku bunga yang lebih rendah.

Distribusi Pendapatan: Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan di masyarakat. Misalnya, inflasi yang tinggi dapat menyebabkan penurunan daya beli pendapatan tetap seperti gaji atau pensiun, sementara aset berharga seperti properti atau saham bisa mengalami kenaikan nilai. Ini dapat menciptakan kesenjangan sosial dan ketidaksetaraan.

Efisiensi Aliran Dana: Inflasi yang tinggi dapat mengurangi efisiensi aliran dana dalam perekonomian karena masyarakat dan bisnis akan lebih fokus pada melindungi nilai uang mereka daripada mengalokasikan sumber daya secara efisien.

Kepercayaan Investor: Inflasi yang tinggi dan tidak stabil dapat merusak kepercayaan investor baik domestik maupun asing terhadap perekonomian suatu negara. Hal ini dapat menghambat aliran investasi dan pertumbuhan jangka panjang.

Pemerintah Indonesia menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk mengendalikan inflasi dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank Indonesia, sebagai bank sentral, biasanya menggunakan kebijakan suku bunga dan intervensi pasar untuk mengendalikan inflasi, sementara pemerintah menggunakan kebijakan fiskal seperti pengaturan belanja dan pajak untuk mempengaruhi tingkat inflasi. Upaya ini penting untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia di era global saat ini sangat penting dan kompleks. Meskipun inflasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui beberapa mekanisme, seperti memfasilitasi konsumsi dan investasi, dampak negatifnya juga tidak boleh diabaikan. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil dapat menyebabkan penurunan daya beli, ketidakpastian ekonomi, dan ketidaksetaraan sosial. Oleh karena itu, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penting bagi pemerintah Indonesia untuk mengelola inflasi dengan hati-hati melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tepat. Stabilitas harga harus dijaga agar konsumen dan bisnis memiliki kepercayaan dalam melakukan aktivitas ekonomi mereka. Selain itu, kebijakan harus dirancang untuk meminimalkan dampak negatif inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola inflasi, Indonesia dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di era global saat ini.

Berita populer

Semua Berita

Yellowcard Rilis Lagu Bedroom Posters: Antisipasi Album Better Days

Yellowcard merilis single terbaru berjudul “Bedroom Posters” yang merupakan bagian dari...

KAI Bantu UMKM Dapatkan Sertifikat Halal dan HKI!

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan...

Baru Sekarang: Single Debut DRM4 yang Memperkuat Energi Persahabatan

DRM4, sebuah band pendatang baru asal Bekasi, telah memulai perjalanan musik...

Profil 9 Istri Presiden Soekarno: Siapa Saja Mereka?

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, merupakan tokoh besar yang berperan penting...

Baca Sekarang

Yellowcard Rilis Lagu Bedroom Posters: Antisipasi Album Better Days

Yellowcard merilis single terbaru berjudul “Bedroom Posters” yang merupakan bagian dari album penuh terbaru mereka, ‘Better Days’, yang akan dirilis pada 10 Oktober 2025 melalui label Better Noise Music. Lagu “Bedroom Posters” merupakan salah satu bukti kekuatan mereka di dunia musik alt-rock dengan bantuan produser dan eksekutif...

KAI Bantu UMKM Dapatkan Sertifikat Halal dan HKI!

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dengan membantu ratusan UMKM dalam memperoleh sertifikasi halal, BPOM, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) melalui program Kick Off Sertifikasi UMKM. Lebih dari 200 UMKM binaan PT KAI difasilitasi dalam kegiatan ini, sebagai langkah strategis perusahaan untuk...

Baru Sekarang: Single Debut DRM4 yang Memperkuat Energi Persahabatan

DRM4, sebuah band pendatang baru asal Bekasi, telah memulai perjalanan musik mereka dengan merilis single perdana berjudul “Baru Sekarang”. Lagu ini menampilkan ciri khas pop punk yang energik, dengan riff gitar tajam, beat cepat, dan chorus yang mudah diingat. Selain sebagai pengenalan diri, single ini juga merupakan...

Profil 9 Istri Presiden Soekarno: Siapa Saja Mereka?

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, merupakan tokoh besar yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Namanya selalu terdapat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai sosok yang penuh wibawa dan kegigihan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Namun, di balik kiprahnya sebagai pemimpin, Soekarno juga dikenal karena kisah cintanya yang melibatkan sembilan wanita...

Harga Emas Terbaru di Galeri 24, Antam dan UBS Hari Ini

Harga emas pada hari ini, Minggu 21 September 2025, menunjukkan kenaikan harga untuk produk emas dari UBS, Galeri 24, dan Antam. Harga emas Antam naik menjadi Rp2.212.000 per gram dari sebelumnya hanya Rp2.178.000, sedangkan emas Galeri 24 juga mengalami kenaikan menjadi Rp2.112.000 dari harga sebelumnya Rp2.081.000 per...

Album Reforge To Be Stronger Menghadirkan Semangat Baru

Chestier Belt, band hardcore asal Bali, merilis album penuh bertajuk ‘Reforge To Be Stronger’ di akhir tahun 2025. Album ini menandai titik balik bagi band ini, dengan sembilan trek yang siap mengguncang dunia musik hardcore. Meskipun sang vokalis tinggal di Australia, tantangan ini tidak menghentikan langkah Chestier...

Ratusan Unit Rusun Eks Pejuang Timor-Timur Kini Dihuni

Pada Sabtu, 20 September 2025, sebanyak 324 unit rumah khusus untuk para eks pejuang Timor-Timur telah dihuni, termasuk 130 hunian yang dibangun oleh PT Brantas Abipraya (Persero). Proses penyerahan sertifikat Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dilakukan sebagai tanda siap huni kepada para warga. Lokasi hunian ini berada...

Menyelami Alzheimer: Memahami Penyakit Otak di Usia Lanjut

Penyakit Alzheimer menjadi sorotan dunia medis karena pengidapnya yang terus bertambah. Menurut Global Dementia Observatory (GDO) pada 2019, ada 55,2 juta orang dengan demensia, perkiraan jumlah ini akan mencapai 78 juta pada 2030 dan 139 juta pada 2050. Kenaikan terbesar akan terjadi di negara berpendapatan rendah dan...

Mark Webber: Sejarah 40 Tahun Perjalanan Band

Mark Webber, gitaris Pulp, telah mengumumkan rangkaian tur buku di Inggris untuk bukunya yang berjudul “I’m With Pulp – Are You?”. Tur ini akan memberikan pengalaman diskusi langsung dalam format “in conversation” bagi para penggemar band asal Sheffield tersebut. Buku “I’m With Pulp – Are You?” dirilis...

Pasokan BBM Terkendali untuk Nelayan dan Petani: Jaminan Keamanan

Stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang cukup dan terkendali adalah jaminan untuk memenuhi kebutuhan petani dan nelayan. Anggota Komisi IV DPR RI, Eko Wahyudi, menegaskan bahwa kelangkaan di beberapa SPBU swasta disebabkan oleh masalah manajemen 'supply chain' yang tidak sesuai dengan kuota dan terlalu...

Breakup Shoes Siap Merilis ‘Standing Still’ Dengan Single “Malaise”

Breakup Shoes, sebuah kuartet indie rock/alternatif asal Phoenix, Arizona, tengah bersiap-siap untuk merilis album penuh keempat yang berjudul ‘Standing Still’ pada bulan depan. Album ini akan menyusul kesuksesan rilisan sebelumnya pada tahun 2023 yang bertajuk ‘The Death of Everything Worrisome’, serta menandai babak baru dalam perjalanan mereka...

BTN Syariah Perkuat Layanan di Aceh, Siap Transformasi BSN

BTN Syariah berencana untuk meningkatkan jaringan kantor di Provinsi Aceh sebagai bagian dari rencana transformasi bisnisnya menjadi Bank Syariah Nasional (BSN). Saat ini, BTN Syariah telah memiliki 110 jaringan kantor di seluruh Indonesia dan akan menambah 2 kantor di Aceh, yaitu di Meulaboh dan Langsa. Langkah ini...