Hebikura, sebuah unit indie rock yang berasal dari Medan, Sumatera Utara, telah memulai perjalanan musik mereka dengan merilis single pertama yang berjudul “Satir”. Lagu ini menyajikan suara alt-rock yang segar, dengan lirik yang tajam mengangkat tema pengkhianatan dan ketidakjujuran dalam hubungan manusia. Setelah mengalami masa vakum singkat, band ini kembali dengan semangat baru dan tekad untuk membawa warna musik yang lebih matang, siap bersaing di kancah musik lokal.
Hebikura terbentuk pada tahun 2023 dan mengalami masa vakum di awal 2024 sebelum kembali dengan formasi tetap: Aulia Tita (vokal), Anka Zulhijar (drum), Rayhan Riyadul Jinan Kurniawan Siregar (gitar), dan Rafly Ilal (bass). Nama band ini terinspirasi dari kenangan masa lalu di sebuah warnet milik salah satu personel, yang menjadi saksi awal terbentuknya chemistry antar anggota.
Single “Satir” merupakan hasil karya dari pengalaman pribadi Aulia Tita dan rekan-rekannya yang merasakan penderitaan ketika dikhianati oleh orang terdekat. Lirik lagu ini menggambarkan ironi sosok yang suka memutarbalikkan fakta dan menyembunyikan keburukan di balik topeng. Kolaborasi dengan Ringo Records, studio yang terkenal di Medan, membantu Hebikura menghadirkan lagu ini dengan kualitas produksi yang tinggi.
Hebikura, yang mengusung genre indie rock dan alternative rock, terinspirasi oleh berbagai musisi ternama. Mereka menciptakan atmosfer gelap namun memikat yang selaras dengan tema lagu, dengan harapan karyanya akan diterima luas dan menjadi bagian dari evolusi skena musik Indonesia.
Band ini memiliki rencana besar untuk merilis EP dengan tema serupa dan ingin tampil di berbagai panggung musik lokal untuk mengenalkan karyanya secara langsung kepada pendengar. Lagu “Satir” sudah tersedia di platform musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube.
Hebikura berambisi menjadi salah satu nama yang diperhitungkan dalam industri musik indie Indonesia dengan tekad untuk terus bereksperimen dan menjelajahi batas kreativitas. Dengan kejujuran dalam berkarya dan kolaborasi yang solid, mereka yakin bahwa masih banyak cerita yang ingin mereka bagikan melalui musik kepada pendengar yang akan merenungkan kompleksitas manusia.