Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,36 persen atau 24,19 poin pada sesi perdagangan pertama hari Rabu, 26 Februari 2025. IHSG melemah ke level 6.562,89 akibat koreksi yang berlanjut. Phintraco Sekuritas mencatat bahwa pergerakan indeks berada dalam kisaran antara 6.559-6.683, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,90 triliun. Dari segi teknis, indeks menyimpang dari slope negatif, seiring dengan Stochastic RSI yang menunjukkan penurunan dari area overbought.
Analisis dari Phintraco Sekuritas memberikan prediksi bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penurunan menuju support kritis di level 6.550 pada sesi perdagangan kedua hari itu. Penurunan IHSG disebabkan oleh melemahnya hampir seluruh sektor saham, kecuali sektor teknologi yang menguat sebesar 7,12 persen. Sementara koreksi terbesar terjadi pada sektor consumer primer, industri, dan material dasar.
Emiten dengan frekuensi pembelian tertinggi termasuk saham GOTO, WIRG, dan BRMS, sementara saham BBRI, BBCA, dan BMRI mencatatkan nilai transaksi tertinggi. Meskipun IHSG berada di zona merah, beberapa saham berhasil mencatat lonjakan harga signifikan, di antaranya saham UNVR, INCO, dan ADMR. UNVR mengalami kenaikan 4,78 persen, INCO naik 2,18 persen, dan ADMR tercatat meningkat 1,89 persen.