Martin Fjeld, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Indieclimb, kembali menegaskan posisinya di industri musik elektronik independen dengan merilis single terbarunya yang berjudul “LEGACY”. Lagu ini merupakan bagian penting dari perjalanan menuju album debutnya yang berjudul ‘FEMME’, dan juga menunjukkan karakteristik khasnya yang menggabungkan narasi sinematik dengan soundscape elektronik yang intens.
Setelah kesuksesan dari video musik “LET ME GO”, Indieclimb kali ini hadir dengan karya yang lebih gelap, reflektif, dan sarat pesan filosofis mengenai warisan manusia di tengah keramaian dunia. Melalui lagu “LEGACY”, Indieclimb mencoba mengeksplorasi audio yang terinspirasi oleh kondisi global yang penuh gejolak, mulai dari perang, ketidakstabilan ekonomi, hingga ketidakpastian sosial. Fjeld, yang berasal dari Grorud, Oslo, menjelaskan bahwa lagu ini lahir dari kegelisahannya terhadap masa depan umat manusia.
Dengan kombinasi dentuman elektronik, atmosfer sinematik, dan dinamika yang bertahap, “LEGACY” mampu menciptakan pengalaman mendengar yang merenungkan. Sebagai kelanjutan alami dari “LET ME GO”, single terbaru ini menawarkan nuansa yang lebih gelap dan kompleks. Fjeld berhasil membangun sebuah alam semesta distopia melalui lapisan synthesizer yang dalam, beat yang berdenyut, dan vokal yang mengandung kecemasan eksistensial.
Meskipun menjadi bagian dari album ‘FEMME’ yang akan datang, “LEGACY” juga bisa berdiri sendiri sebagai karya dengan kedalaman emosional yang unik. Lagu ini tidak hanya memperluas batasan musik elektronik Indieclimb, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dengan pendengar setianya.
Kolaborasi antara narasi visual dan audio telah menjadi DNA dari setiap karya Indieclimb. Sebelum terjun ke dunia musik, Fjeld adalah seorang sutradara lepas, dan pengalaman ini membentuk pendekatannya dalam menciptakan musik yang “terlihat” seperti film. Dalam “LEGACY”, ia menggunakan desain suara yang imersif untuk menggambarkan kekacauan dunia dengan detail yang mengesankan.
Interaksi dengan penggemar juga merupakan bagian penting dalam perjalanan musik Indieclimb. Fjeld senang membagikan momen intim ketika fans mengirimkan rekaman mereka sedang mendengarkan musiknya di berbagai situasi. Hal ini menguatkan filosofi Fjeld bahwa musik bukanlah produk satu arah, melainkan dialog antara seniman, pendengar, dan zaman.
Indieclimb terus menantang diri untuk berevolusi melalui karya-karya sulit dikategorikan dan visi artistik yang semakin matang. Dengan “LEGACY” dan dukungan fans yang loyal, Indieclimb membuktikan bahwa musik independen bisa memiliki kualitas dan kedalaman setara dengan karya dari major label. Album ‘FEMME’ diproyeksikan tidak hanya sebagai album musik, tetapi juga sebagai proyek multimedia yang menyatukan elemen visual dan instalasi seni, menciptakan pengalaman menyeluruh bagi pendengarnya.
Melalui “LEGACY”, Indieclimb tidak hanya meningkatkan standar bagi musisi independen, tetapi juga mengajak pendengar untuk merenung tentang warisan apa yang akan kita tinggalkan di dunia ini. Karya Fjeld dapat menjadi pengingat bahwa musik tetap menjadi medium yang efektif untuk menyuarakan kegelisahan dan menyajikan harapan. Trek ini dapat dinikmati di seluruh platform streaming, undang pendengar untuk memasuki labirin suara yang gelap namun menawan, melambangkan zaman kita dan pertanyaan yang mengendap di balik gemuruhnya.