Genre pop-punk masih tetap relevan dan Hardmilk dari Depok menunjukkan keberadaannya dengan merilis album perdana ‘Jejak Waktu’. Album ini menggabungkan energi, emosi, dan semangat perlawanan dalam sembilan lagu yang menarik. Dari lagu kritik sosial “No More War” hingga lagu penyemangat “Takhlukan Dunia”, Hardmilk membuktikan bahwa pop-punk adalah medium untuk menyuarakan perasaan dan keresahan generasi saat ini.
‘Jejak Waktu’ mencerminkan perjalanan kreatif band ini dengan trek lagu yang merekam berbagai fase kehidupan, mulai dari konflik personal hingga isu sosial. Kolaborasi dengan Lamlam dari Closehead dan Fyan dari Rebbelion Rose memberikan tambahan bumbu istimewa dalam album ini. Dari gemuruh gitar dan ritme cepat hingga sentuhan akustik minimalis, setiap lagu dalam album ini memiliki makna dan nada tersendiri.
Melalui launching party yang akan digelar di Hype Depok, Hardmilk berencana untuk berbagi energi langsung dengan para penggemar. Mereka menawarkan lebih dari sekadar nostalgia era pop-punk 2000-an dengan membawa genre ini ke dalam realitas masa kini. Musik mereka dipenuhi dengan protes, pelarian, dan harapan.
Bagi para penggemar yang mencari lirik dan melodi pop-punk yang menggigit, ‘Jejak Waktu’ layak untuk didengarkan. Album ini tidak hanya akan menggelegar di telinga, tetapi juga akan menyisipkan arti di setiap pukulannya. Hardmilk membuktikan bahwa mereka tidak hanya menjadi bagian dari sejarah pop-punk, tetapi juga bagian dari perjalanan pendengar dalam meresapi musik mereka.