Selama bulan Ramadhan, kebanyakan orang mengalami perubahan pola tidur karena sahur dan ibadah malam yang lebih panjang. Kondisi ini dapat menyebabkan lemas, sulit berkonsentrasi, dan menurunnya produktivitas di siang hari. Padahal, tidur yang berkualitas sangat penting untuk menjaga energi dan keseimbangan tubuh untuk tetap segar menjalani aktivitas harian. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar kualitas tidur selama puasa meningkat tanpa mengorbankan ibadah dan rutinitas harian.
Pertama, tidur lebih awal adalah kunci utama. Dengan menggeser waktu tidur menjadi lebih awal, tubuh tetap mendapatkan istirahat yang cukup meskipun harus bangun pagi untuk sahur. Selain itu, manfaatkan power nap dengan tidur siang singkat selama 20 menit untuk mengembalikan stamina dan meningkatkan fokus. Namun, hindari tidur terlalu lama agar tubuh tidak terasa lebih lelah setelah bangun.
Selanjutnya, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan kamar yang tenang, minim cahaya, dan suhu yang nyaman. Gunakan earplug atau masker mata jika diperlukan untuk tidur lebih nyenyak tanpa gangguan lingkungan sekitar. Perhatikan juga pola makan dengan menghindari makanan terlalu pedas, berminyak, atau mengandung gula berlebih yang dapat mengganggu tidur.
Selain itu, atur jadwal tidur yang konsisten dengan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Konsistensi ini membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan pola makan dan aktivitas selama Ramadhan. Kurangi konsumsi kafein menjelang tidur dan hindari penggunaan gadget sebelum tidur untuk memastikan produksi melatonin dalam tubuh tetap stabil dan memudahkan tidur.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kualitas tidur selama Ramadhan dapat meningkat, tubuh tetap segar dan berenergi sepanjang hari. Hal ini memungkinkan untuk menjalani ibadah dan aktivitas sehari-hari dengan lebih maksimal tanpa mengorbankan kesehatan dan kualitas tidur.