Ketika mengonsumsi makanan tertentu dan merasa mual, muntah, atau sakit perut, itu bisa menjadi pertanda terjadinya keracunan makanan akibat kontaminasi. Beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat meningkatkan risiko kontaminasi termasuk penyimpanan yang tidak tepat, kebersihan alat masak yang kurang terjaga, dan pengolahan makanan yang kurang higienis. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap beberapa bakteri umum penyebab keracunan makanan dan cara menghindarinya.
Salah satu bakteri umum penyebab keracunan makanan adalah Listeria, yang dapat ditemukan dalam produk susu mentah, sayuran terkontaminasi, daging olahan, dan makanan kaleng yang rusak. Infeksi listeria dapat menyebabkan berbagai gejala yang serius terutama pada ibu hamil, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh yang lemah. Untuk menghindari infeksi, penting untuk memilih produk susu yang sudah dipasteurisasi, mencuci sayuran dengan baik, dan menghindari makanan olahan yang terlihat tidak segar.
Selain itu, bakteri Campylobacter seringkali ditemukan pada daging yang kurang matang, sayuran terkontaminasi, serta susu dan air yang tidak bersih. Infeksi oleh bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang berlangsung hingga dua minggu. Untuk mencegahnya, pastikan daging dimasak hingga matang, cuci sayuran sebelum dikonsumsi, dan pastikan air minum dalam keadaan bersih.
Bakteri lain yang sering menyebabkan keracunan makanan adalah Salmonella, yang banyak ditemukan pada telur, daging ayam, dan permukaan dapur yang kotor. Gejala infeksi salmonella termasuk sakit perut, diare, muntah, dan demam tinggi. Untuk mencegah infeksi, pastikan makanan dimasak matang, cuci tangan sebelum dan setelah menangani makanan, dan bersihkan peralatan dapur dengan baik.
Untuk menjaga kesehatan dari infeksi bakteri E. Coli, hindari konsumsi daging yang tidak matang, pastikan sayuran dicuci bersih sebelum dikonsumsi, dan rajin mencuci tangan sebelum makan atau memasak. Ada juga bakteri Shigella yang dapat menyebabkan penyakit shigellosis dengan gejala mirip salmonella, namun menyerang usus besar dan sering kali terkait dengan kontaminasi kotoran manusia. Bahkan, bakteri ini bisa resisten terhadap antibiotik, sehingga menjaga kebersihan sanitasi sangat penting untuk mencegah infeksi.
Selain itu, bakteri Staphylococcus berkembang pada makanan yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan, bisa menyebabkan mual, muntah, dan diare. Penting untuk tidak menyimpan makanan terlalu lama di luar kulkas, segera simpan makanan yang tidak segera dikonsumsi, dan hindari makanan yang sudah tidak segar. Dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan, kita dapat mengurangi risiko keracunan makanan dan menjaga kesehatan tubuh.