Kasus video premanisme ormas yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) di sebuah perusahaan di Jawa Barat menjadi sorotan di media sosial belakangan ini. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dengan tegas menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak akan toleransi terhadap praktek premanisme ormas. Menurutnya, di wilayah Jawa Tengah tidak ada tempat bagi premanisme ormas yang melakukan tindakan kepolisian. Luthfi juga meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan kasus semacam itu dan menegaskan siap untuk membasmi praktik tersebut.
Beliau menyadari bahwa kasus premanisme ormas dapat menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Luthfi menekankan pentingnya jaminan keamanan dan ketertiban sebagai modal dasar dalam pembangunan masyarakat dan investasi. Ia pun menegaskan bahwa segala bentuk gangguan terhadap keamanan dan ketertiban tidak akan ditoleransi di Jawa Tengah.
Dengan sikap tegasnya, Gubernur Luthfi berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah serta memastikan bahwa praktek premanisme ormas tidak akan berkembang di wilayah tersebut. Masyarakat diharapkan untuk turut mendukung upaya pemerintah dalam memberantas praktik premanisme dan melaporkan jika menemui kasus yang mencurigakan. Jawa Tengah memberikan contoh nyata bahwa bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan tertib bagi semua.