Pada akhir abad ke-19, dunia kesehatan dihadapkan pada tantangan besar menghadapi Tuberkulosis (TBC) yaitu suatu penyakit mematikan yang menyerang paru-paru. Saat itu, penyebab TBC masih menjadi misteri besar. Banyak orang percaya bahwa penyakit ini muncul secara spontan atau akibat lingkungan yang buruk. Di tengah ketidakjelasan tersebut, seorang ilmuwan Jerman bernama Robert Koch memulai penelitian yang akhirnya mengubah cara dunia memahami TBC. Awal mula penemuan bakteri TBC mencatat sejarah sebagai perubahan besar dalam dunia medis. Dampaknya tidak hanya berdampak pada penemuan tersebut tapi juga meningkatkan metode diagnosis TBC. Sebelum penemuan Koch, diagnosa penyakit ini sulit dilakukan menyebabkan banyak kasus yang terlewat hingga mencapai tingkat lanjut. Namun, dengan metode laboratorium nya, Robert Koch memberikan dasar bagi pengembangan metode diagnosis yang lebih akurat dan perawatan yang efektif. Penemuan ini tidak hanya memengaruhi diagnosis TBC tetapi juga mengarah pada inovasi teknologi medis dalam memerangi penyakit ini. Lebih dari satu abad berlalu, warisan penemuan Robert Koch membawa kita pada pemahaman yang lebih baik tentang cara penularan dan pengobatan TBC. Setiap tahun, 24 Maret diperingati sebagai Hari TBC Sedunia untuk mengenang penemuan bersejarah dan terus mengingatkan pentingnya memerangi TBC hingga saat ini. Dedikasi Robert Koch dalam memahami dan melawan TBC menjadi inspirasi bahwa berkat penelitian gigih, tantangan kesehatan besar pun dapat diatasi.