Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat RI, Said Abdullah, mengkritik kebijakan tarif yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kepada berbagai negara. Ia berpendapat bahwa kebijakan ini dapat membuat situasi perekonomian global menjadi lebih sulit. Said menyatakan kekhawatirannya terhadap kebijakan yang cenderung menentang perdagangan bebas tersebut, terutama karena berpotensi memicu respon negatif dari negara-negara besar seperti Uni Eropa, Tiongkok, Kanada, dan Meksiko. Trump bahkan telah memberlakukan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Said juga menyoroti tantangan ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia, seperti penurunan daya beli dan ketidakpastian di pasar saham dan keuangan. Untuk menghadapi situasi ini, Said menyarankan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret, termasuk melalui forum World Trade Organization (WTO), guna menegaskan prinsip perdagangan yang adil dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga dapat mengambil tindakan strategis untuk menjaga produk ekspor Indonesia tetap kompetitif di pasar internasional dan memperkuat kebijakan fiskal serta pasar keuangan. Semua langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan memastikan kesejahteraan masyarakat terpenuhi.