Bukti dari penulisannya, “My Altercation: The Bandung Melodic Punk Scene 1995–2008” oleh Prabu Pramayougha berhasil menonjolkan keunikan sebagai buku berbahasa Inggris yang mengangkat khususnya perkembangan musik melodic punk di Bandung. Buku ini tidak hanya menjelaskan tentang musik, namun juga memberikan gambaran yang mendalam mengenai atmosfir, dinamika, dan perkembangan skena musik lokal di Bandung dengan pendekatan yang autentik dan dekat dengan pembacanya. Prabu berhasil menarik perhatian dengan gaya penulisannya yang lugas, membawa pembaca seakan merasakan langsung cerita yang disampaikan tanpa harus menjadi penggemar sejati genre melodic punk. Narasi yang dibangun begitu ekspresif dan memikat, membuat pembaca terbawa dalam petualangan musik punk di Bandung. Lebih menariknya lagi, buku ini diterbitkan oleh Earth Island Books, penerbit asal Inggris, membuka peluang bagi musik populer Indonesia untuk dikenal secara lebih luas secara global. “My Altercation” membuka mata bahwa musik punk di Indonesia memiliki nilai dan kontribusi penting dalam kancah global, menantang stereotip bahwa hanya meniru dari luar negeri. Dengan kesuksesan buku ini di luar negeri, tampaknya memberikan harapan bahwa akan lebih banyak penulis muda Indonesia yang terinspirasi untuk mengangkat karya-karya mereka mengenai musik dan subkultur lokal, seperti yang telah ditunjukkan oleh Prabu dari Bandung. Semoga ke depannya, suara-suara baru dari berbagai daerah di Indonesia juga dapat menggali sudut pandang yang unik dan mendalam tentang musik lokal yang mereka cintai.