Beberapa perusahaan besar di China mulai meninggalkan budaya kerja 996, di mana karyawan bekerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam selama enam hari seminggu. Perubahan ini memberikan harapan bagi para pekerja yang merasa lelah dengan jam kerja yang panjang. Salah satunya adalah perusahaan elektronik raksasa Midea yang kini mewajibkan karyawannya pulang pukul 18.20 dan melarang adanya rapat di luar jam kerja. Strategi ini mencerminkan perubahan dalam pandangan tentang nilai kerja dan waktu luang setelah bekerja. Perubahan ini dianggap radikal di Tiongkok yang sebelumnya menjunjung tinggi budaya kerja lembur. Selain Midea, perusahaan lain seperti Haier dan DJI juga menerapkan sistem kerja yang lebih manusiawi, dengan Haier menerapkan lima hari kerja seminggu dan DJI mengharuskan kantor dikosongkan pukul 21.00. Pemerintah China juga mendukung langkah-langkah ini dengan mendorong batas kerja maksimal 44 jam seminggu, serta menggalakkan hak cuti dan waktu istirahat. Meskipun langkah-langkah ini terlihat positif, tantangan besar masih mengintai terutama terkait penghasilan dan keamanan pekerjaan. Data menunjukkan bahwa jam kerja rata-rata di China masih tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang. Upaya perubahan ini dipicu oleh aturan baru Uni Eropa yang melarang ‘kerja paksa’ pada karyawan, termasuk jam lembur yang berlebihan. Keputusan perusahaan-perusahaan besar di China untuk membuat perubahan positif ini diharapkan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para pekerja.