Pada hari Senin, 14 April 2025, bursa Asia-Pasifik dibuka dengan kuat. Ini disebabkan oleh respon positif dari pasar terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menghentikan tarif impor untuk barang-barang elektronik. Langkah tersebut membuat indeks saham di Asia mengalami lonjakan dan pasar merespons dengan baik.
Kelompok telepon pintar, komputer, serta perangkat dan komponen elektronik lainnya, seperti semikonduktor, telah dikecualikan dari daftar tarif impor oleh Trump. Meskipun keputusan ini tidak bersifat permanen dan menimbulkan beberapa ketidakpastian di pasar. Trump menegaskan bahwa produk tetap akan dikenakan Tarif Fentanyl sebesar 20 persen dan hanya akan dipindahkan ke kelompok tarif yang berbeda.
Negosiasi perdagangan antara beberapa negara Asia dengan AS juga sedang berlangsung, seperti Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang. Pemerintah Jepang, misalnya, akan mengirim perwakilan perdagangan mereka, Akazawa Ryosei, untuk berunding dengan pejabat AS terkait hal ini.
Di tengah melonjaknya pasar saham di Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami kenaikan 1,82 persen dan Topix naik 1,77 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga meningkat 1,29 persen. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia dan Hang Seng Hong Kong juga mengalami kenaikan pada perdagangan awal.
Pasar saham di AS juga mengalami kenaikan, dengan indeks S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq Composite yang semuanya menguat. Hal ini terjadi setelah komentar dari Gedung Putih yang menyatakan optimisme Trump terhadap kesepakatan dagang dengan Tiongkok. Kondisi ini memberikan harapan kepada pasar untuk masa depan perdagangan antara AS dan Tiongkok.