Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir, mendorong minat masyarakat terhadap investasi alternatif yang dianggap lebih tangguh dalam menghadapi pelemahan nilai tukar. Pada Selasa, 15 April 2025, Rupiah ditutup melemah menjadi Rp 16.891 per dolar AS, mencapai level terendah sejak krisis pandemi tahun 2020. Penyebab depresiasi Rupiah terhadap dolar AS dikaitkan dengan rencana Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor semikonduktor dan farmasi, yang mengakibatkan kekhawatiran terhadap daya beli dan stabilitas keuangan. Sebagai respons terhadap kondisi ini, masyarakat mulai mencari alternatif investasi yang tidak terpengaruh langsung oleh kebijakan moneter lokal. Salah satunya adalah aset digital seperti stablecoin dan kripto utama, yang dianggap mampu menjaga nilai aset di tengah depresiasi mata uang fiat. Investasi ini menawarkan stabilitas karena nilainya terkait dengan mata uang fiat seperti Dolar AS. Aset digital berkapitalisasi besar seperti Bitcoin dan Ethereum juga merupakan pilihan bagi investor jangka panjang, karena karakteristiknya yang terdesentralisasi dan potensi pertumbuhannya di masa depan. Di tengah peningkatan minat ini, penting bagi investor untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam berinvestasi di aset kripto, serta melaksanakan prinsip investasi yang bijak. Upbit Indonesia sebagai platform trading aset kripto berkomitmen untuk memberikan layanan yang aman, transparan, dan mudah diakses, serta meningkatkan literasi keuangan digital melalui berbagai inisiatif edukatif.