Sebagian besar orang sering merasa sulit untuk menolak ajakan atau permintaan, terutama jika memiliki reputasi sebagai seseorang yang ramah dan tidak ingin membuat orang lain kecewa. Bagi mereka yang cenderung menyenangkan orang lain (people pleaser), menolak ajakan bisa menjadi sebuah dilema yang berat. Namun, penting untuk diingat bahwa mengatakan “tidak” bukanlah tindakan egois, melainkan juga menunjukkan kepedulian pada kesehatan mental dan batasan pribadi seseorang.
People pleaser adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu berusaha menyenangkan dan memenuhi keinginan orang lain, bahkan jika hal tersebut mengorbankan kebutuhan dan keinginan pribadi mereka. Meskipun alami ingin disukai dan dihargai, perilaku people-pleasing bisa menjadi sulit untuk dihentikan dan berdampak negatif pada kesehatan emosional dan energi seseorang. Oleh karena itu, penting untuk belajar bagaimana menolak ajakan dengan sopan namun tegas.
Beberapa cara untuk menolak ajakan dengan sopan termasuk “Maaf banget, kayaknya aku belum bisa ikut kali ini” atau “Wah, pengin banget ikut, tapi udah ada janji duluan.” kalimat-kalimat tersebut terdengar jujur, ramah, namun tetap menghormati orang yang mengajak tanpa perlu memberikan alasan berlebihan.
Ada beberapa situasi di mana sebaiknya seseorang mengatakan “tidak,” yaitu ketika merasa tidak nyaman, merasa bersalah atau terpaksa, pekerjaan menumpuk, permintaan melanggar batas pribadi, atau jika alasan untuk menyetujui hanya untuk mendapatkan validasi. Penting untuk menghormati diri sendiri dan tidak melanggar batasan pribadi hanya demi menyenangkan orang lain. Menolak dengan bijak bisa membantu seseorang menjaga kesehatan mental dan menghindari kelelahan emosional.
Dengan melatih kemampuan untuk menolak ajakan dengan sopan dan tegas, seorang people pleaser bisa belajar untuk lebih memperhatikan kebutuhan dan batasan dirinya sendiri. Dengan begitu, mereka bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan memastikan bahwa kesejahteraan pribadi tetap terjaga.