Demensia atau yang sering disebut pikun adalah kondisi penurunan fungsi otak secara progresif yang memengaruhi daya ingat, kemampuan berpikir, bahasa, dan perilaku seseorang. Meskipun umumnya dialami oleh lansia, demensia juga bisa terjadi pada individu yang lebih muda. Demensia merupakan sindrom yang ditandai dengan penurunan fungsi otak secara progresif, mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya seperti daya ingat, orientasi, pemahaman, dan penilaian. Penyakit ini bukan bagian normal dari proses penuaan, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Penyebab demensia berasal dari kerusakan sel-sel otak yang mengganggu kemampuan sel-sel tersebut untuk berkomunikasi. Beberapa penyebab umumnya termasuk penyakit Alzheimer, demensia vaskular, cedera kepala berat, penyakit Parkinson, dan kondisi neurodegeneratif lainnya, serta infeksi atau tumor otak. Gejala demensia bervariasi tergantung pada penyebab dan area otak yang terpengaruh, seperti gangguan daya ingat, kesulitan berbicara, disorientasi waktu dan tempat, perubahan perilaku, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan demensia sepenuhnya, namun pengelolaan gejala dan perawatan dapat membantu memperlambat progresi penyakit. Pengobatan medis dan terapi nonfarmakologis seperti terapi okupasi dan stimulasi kognitif dapat meningkatkan kualitas hidup penderita demensia, serta menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan tetap aktif sosial dapat membantu mempertahankan fungsi otak. Pencegahan demensia melibatkan langkah-langkah seperti mengontrol tekanan darah, menjaga berat badan ideal, menghindari rokok dan alkohol berlebihan, serta melibatkan diri dalam aktivitas yang merangsang mental seperti membaca atau bermain puzzle. Deteksi dini gejala demensia sangat penting untuk mencegah perkembangan kondisi yang lebih parah, dan berkonsultasi dengan tenaga medis membantu dalam penanganan yang lebih efektif. Dengan demikian, pemahaman dan langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk menghadapi demensia baik bagi penderita maupun keluarga mereka.