Pencak silat merupakan seni bela diri yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Sejak berabad-abad yang lalu, seni bela diri ini mencerminkan nilai-nilai masyarakat Indonesia seperti kerjasama, kedisiplinan, dan keseimbangan. Diperkirakan sudah mulai berkembang sejak zaman kerajaan di Indonesia, pencak silat kini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda UNESCO. Warisan ini juga dipertandingkan di berbagai ajang olahraga internasional, mengenali asal-usulnya dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan bertempur.
Sejarah pencak silat lebih banyak diceritakan melalui legenda di setiap daerah, seperti legenda Minangkabau yang mengisahkan bahwa silat pertama kali diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan pada abad ke-11. Silat telah menjadi bagian dari budaya suku Melayu secara luas, meliputi penduduk pesisir Pulau Sumatra, Semenanjung Malaka, dan berbagai kelompok etnik di pulau lain. Organisasi pencak silat tingkat internasional seperti IPSI di Indonesia dan PESAKA di Malaysia telah memperluas cakupannya hingga ke Amerika Serikat dan Eropa.
Selain menjadi bagian dari warisan budaya, pencak silat juga menawarkan berbagai manfaat positif bagi praktisinya. Manfaat tersebut antara lain meningkatkan kesehatan fisik, keterampilan motorik, rasa percaya diri, dan keterampilan fokus. Pencak silat juga membantu menumbuhkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab, serta rasa kebersamaan dalam kelompok. Dengan demikian, mempelajari pencak silat tidak hanya memberikan manfaat fisik namun juga memperkaya pemahaman akan budaya dan tradisi Indonesia.