Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani melaporkan bahwa investasi sektor otomotif nasional telah mencapai lebih dari Rp 157 triliun dalam periode 2020-2024. Hal ini menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam rantai pasok global otomotif, terutama kendaraan listrik. Selama lima tahun terakhir, industri otomotif menyumbang rata-rata 7,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor manufaktur, yang mencapai 18,9 persen dari total PDB nasional. Secteur otomotif bukan hanya penting, tapi juga menjadi kunci ekonomi nasional, terutama dalam hal hilirisasi dan pengembangan EV battery. Indonesia memiliki ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang lengkap, yang menarik investasi dari negara seperti Cina, Korea Selatan, dan Prancis. Selain itu, 7 produsen mobil telah masuk ke Indonesia antara 2024 hingga Maret 2025, dengan nilai investasi mencapai Rp 15,4 triliun. Target produksi mobil listrik mencapai 281 ribu unit per tahun, menuju target produksi 2,5 juta kendaraan listrik per tahun pada 2030. Rosan juga berjanji memberikan insentif lebih besar kepada investor yang meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mereka.