Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak masyarakat untuk tetap tenang menghadapi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2025 yang hanya mencapai 4,87 persen secara year-on-year (yoy). Menurut Luhut, penurunan pertumbuhan ini merupakan hal yang wajar terjadi dalam periode transisi pemerintahan. Dia juga menekankan bahwa kondisi perekonomian Indonesia di bawah 5% pernah terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya, seiring ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan China.
Luhut menjelaskan, Presiden RI Prabowo Subianto telah memerintahkan jajaran kementerian dan lembaga untuk melakukan deregulasi guna memperbaiki kondisi ekonomi. Dia menekankan pentingnya upaya deregulasi dalam menyederhanakan aturan-aturan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 didorong oleh konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi sebesar 2,61 persen.
Selain itu, kontribusi pertumbuhan ekonomi juga berasal dari sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, informasi, dan komunikasi. Konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) merupakan komponen utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025. Pertumbuhan ekonomi ini juga dipengaruhi oleh nett ekspor, sementara konsumsi pemerintah memberikan kontribusi negatif.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus diperbaiki dan kondisi ekonomi negara dapat kembali stabil. Semua langkah yang diambil bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.